Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
EksisPTC

Minggu, 29 Agustus 2010

Sebuah Planet Asing Mendekati Kiamat

Sebuah planet asing yang baru ditemukan sangat istimewa karena
mengorbit bintang yang tengah sekarat. Planet semacam ini dicari-cari
karena dapat membantu para astronom mempelajari proses hancurnya
planet. Hal tersebut akan membuka pengetahuan baru mengenai proses
terjadinya kiamat di tata surya.
Planet asing tersebut jenis palnet gas dan berukuran enam kali Planet
Jupiter. Ia mengorbit bintang raksasa merah bernama HD 102272 yang
berada di rasi bintang Leo, 1200 tahun cahaya dari Bumi (1 tahun
cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer). Di bintang ini sebelumnya
pernah ditemukan planet lain namun dengan jarak orbit lebih jauh.
Bintang-bintang berukuran kecil dan sedang seperti Matahari diyakini
akan berangsur-angsur berubah menjadi bintang raksasa merah seiring
berkurangnya emisi energi nuklir yang dilepaskannya. Begitu
hidrogennya habis dilepaskan, inti bintang akan mengembang lalu mulai
membakar helium. Bagian permukannya akan menggembung hingga 100 kali
ukuran aslinya. Saat Matahari berubah sebesar itu, Bumi dan sejumlah
planet mungkin telah hancur.
"Saat bintang-bintang raksasa merah mengembang, mereka akan melahap
planet-planet terdekat," ujar Alexander Wolszczan, seorang pakar
astrofisika dari Pennsylvania State University yang merekam planet
baru itu dengan Hobby-Eberly Telescope di Observatorium McDonals,
Texas, AS. Ia dan timnya menggunakan teknik pemantauan gejolak cahaya
saat planet melakukan transit atau melintas di depan bintangnya.
Planet yang baru ditemukan hanya berjarak 0,6 AU (1 astronomical unit
setara dengan jarak Matahari-Bumi). Ini merupakan jarak terdekat
sebuah planet dengan bintang raksasa merah yang pernah terekam sejauh
ini. Bintangnya sendiri baru 10 kali lipat ukuran Matahari dan akan
terus mengembang hingga 100 kali lipat.
"Planet itu sendiri mengorbit bukan di ruang hampa melainkan gas yang
dihembuskan akibat gejolak bintang. Jadi, energi untuk mengorbit
terganggu gesekan atmosfernya dengan gas dan akhirnya mulai limbung
bergerak spiral," jelas Wolszczan. Bagaimana akhir cerita planet
tersebut, Wolszczan mengatakan mungkin belum akan terjadi dalam 100
juta tahun ke depan. Matahari sendiri membutuhkan waktu 5 miliar tahun
untuk berubah menjadi bintang raksasa merah


0 komentar:

Posting Komentar