Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
EksisPTC

Sabtu, 28 Agustus 2010

Artikel Unik Tentang Sejarah Indonesia

Di bawah ini ada artikel yang menarik yang saya ambil dari sebuah
link, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan tentang sejarah
detik-detik kemerdekaan RI, yang sebagian orang tidak tahu bagaimana
keadaaan saat itu...

Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi
dari kamar tidur? Coba simak ceritanya. Pada 17 Agustus 1945 pukul
08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu
badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para
sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
"Pating greges", keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter
kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak
pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno
terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung
Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia dari serambi rumah. "Demikianlah Saudara-saudara! Kita
sekalian telah merdeka!", ujar Bung Karno di hadapan segelintir
patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil
mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat
itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. Masih meriang. Tapi sebuah
revolusi telah dimulai...

**********************
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa
protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada
pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar,
serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah,
kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sekaral yang
dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun!

***********************
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri
pertama yang benar-benar "orang Indonesia asli". Karena semua menteri
sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah
menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara
hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. "Orang Indonesia
asli" pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di
Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara
Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

***********************
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral
wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di
dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah!
Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad
(Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

************************
Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat. Setiap
1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa
Presiden Soekarno. Pada 1956, peristiwa tersebut "hampir secara
kebetulan" dirayakan di sebuah hotel Hollywood. Bung Karno saat itu
mengundang aktris legendaris, Marylin Monroe, untuk sebuah makan malam
di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di antaranya Gregory Peck,
George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian menjadi Presiden
AS). Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu, adalah
kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta itu, Maryln menyapa
Bung Karno bukan dengan "Mr President" atau "Your Excellency", tetapi
dengan "Prince Soekarno!"

*************************
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato
17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh Bahaya),
telah dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously. Film
tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia
pada 1960-an. Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat
Oscar untuk kategori film asing!

*************************
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan
oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah
dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis
tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah
menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana
Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh
Sajuti Melik.
Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden
Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

************************
Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung
Karno mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah
menjalani pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung
Karno justru tidak membicarakan strategis perjuangan menentang
penjajahan. Masalah yang dibicarakannya, hanya tentang sepotong jas!
"Potongan jasmu bagus sekali!" komentar Bung Karno pertama kali
tentang jas double breast yang dipakai oleh bekas iparnya, Anwar
Tjikoroaminoto, yang menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir
tokoh nasionalis.

*************************
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang
pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon),
Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman
Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang
pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno
ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat. Setelah dipikir,
dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat
lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno
melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali,
bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang. Byuuur...

***************************
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat
didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara
Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting
tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik
proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu
dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan
perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal
negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor
harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan
dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang.
Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

****************************
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa
revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan
senjata kepada Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun
dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama
"Abdullah, co-pilot". Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang
dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi
menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat
hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi. Nehru adalah
kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi mengetahui perjuangan Hatta.
Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa "Abdullah" itu
adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada
Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya. "You are a liar !"
ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru

****************************
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia, justru tanggal
tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia. Pada
tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", WR Soepratman
(wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van
der Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.

***************************
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli
Indonesia. Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco
dan hari kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon
(sebuah negara di Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960.

****************************
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota
tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang
cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini,
tidak ada "Jalan Soekarno-Hatta" di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama
mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas
umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan
memakai nama mereka.

****************************
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar
lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun!
Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi
kepada mereka.

****************************
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya "lebih dari
dua" proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no
1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat dini
hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi
harinya. Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir.
Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal :
Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. "Huh, diberi kesempatan
membuat sejarah tidak mau", gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.

****************************
Perjuangan frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya menelan
korban rakyat biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI. Soepeno,
Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan
satu-satunya menteri yang tewas ditembak Belanda. Sebuah ujung
revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan secara keji oleh
seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena peluru. Kejadian
tersebut terjadi pada 24 Februari 1949 pagi di sebuah tempat di
Kabupaten Nganjuk , Jawa Timur. Saat itu, Soepeno dan ajudannya sedang
mandi sebuah pancuran air terjun.

****************************
Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam
kurun waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai
3 ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan
Bukittinggi (1948-1949).

****************************
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada
kenyatannya tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau
tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan
sekalipun!

****************************
Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang
memerintah Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia
Belanda melalui De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang
orang dan pada 1942, Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang. Pada
1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri wayang
Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh
pihak Sekutu. Pada 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas
baru seri wayang dengan pecahan Rp 1 dan Rp 2,5 dan 1965 menjadi awal
keruntuhan pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.

*****************************
Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden
pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani
sebuah dekret, melainkan memanggil tukang sate !!! Itu dilakukannya
dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai
presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang
dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki). "Sate ayam lima puluh
tusuk!", perintah Presiden Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap
dekat sebuah selokan yang kotor. Dan itulah, perintah pertama pada
rakyatnya sekaligus pesta pertama atas pengangkatannya sebagai
pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang
baru berusia satu hari.

*****************************
Kita sudah mengetahui, hubungan antara Bung Karno dan Belanda tidaklah
mesra. Tetapi Belanda pernah memberikan kenangan yang tak akan pernah
dilupakan oleh Bung Karno. Enam hari menjelang Natal 1948, Belanda
memberikan hadiah Natal di Minggu pagi, saat orang ingin pergi ke
gereja, berupa bom yang menghancurkan atap dapurnya. Hari itu, 19
Desember 1948, ibu kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.

******************************
Sutan Sjahrir, mantan Perdana Menteri RI pertama, menjadi orang
Indonesia yang memiliki prestasi "luar biasa" dan tidak akan pernah
ada yang menandinginya. Waktu beliau wafat 1966 di Zurich, Swiss,
statusnya sebagai tahanan politik. Tetapi waktu dimakamkan di Jakarta
beberapa hari kemudian, statusnya berubah sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia.

===========================

kita dijajah 350 tahun oleh belanda (VOC dan Kerajaan belanda) ...1942
kita dijajah 3.5 tahun oleh jepang ...1945
kita dijajah 3.5 tahun agresi2 sekutu ...1949
Kita dijajah 3.5 tahun lagi dengan perjanjian int'l....1952
kita dijajah 13.5 tahun dengan pemberontakan2.....1965
kita dijajah 33.5 tahun oleh kapitalisme dan korupsi....1998
kita dijajah 3.5 tahun oleh kebebasan tanpa batas...2001
kita dijajah ...... oleh ........? .........xxxx


0 komentar:

Posting Komentar