Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
EksisPTC

Senin, 07 Mei 2012

Wow Ilmuan Mencipta Darah Sintetis untuk Transfusi

     
VIVAnews- Sejumlah ilmuwan tengah mencoba mengembangkan cairan darah buatan atauartificial blood. Keberhasilan temuan ini menjadi harapan besar untuk menyelamatkan ribuan nyawa yang membutuhkan donor darah dalam situasi genting. 

Ide pengembangan darah sintetis itu muncul di tengah tingginya kebutuhan transfusi darah yang tak sebanding dengan jumlah pendonor, terutama di area-area terpencil dan kawasan konflik. 

Adalah tim peneliti dari Universitas Edinburgh dan Bristol yang mengembangkan darah sintetis dari sel-sel induk tali pusar embrio. Mereka menggunakan sebuah mesin yang meniru kerja sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah dalam jumlah besar. 

Secara fungsional, sel darah merah yang dihasilkan di laboratorium tersebut tidak berbeda dengan sel darah merah yang diproduksi langsung oleh sumsum tulang belakang di dalam tubuh. Sebab, mesin yang digunakan meniru cara kerja sumsum tulang belakang. 

Sementara sejumlah ilmuwan dari Universitas Wuhan, China, dan Universitas Albany, New York, mengembangkan protein darah dari beras. Mereka mengklaim dapat mengekstrak beras menjadi albumin, protein dalam darah yang sering digunakan untuk mengobati luka bakar, trauma, dan penyakit hati. 

Mereka berharap temuan itu menjadi alternatif aman untuk menyelamatkan nyawa manusia di tengah keterbatasan darah donor, sekaligus memperkecil risiko penularan HIV dan Hepatitis melalui tranfusi. 

Darah donor umumnya dipisahkan dalam tiga komponen: sel darah merah, platelet, plasma. Platelet bermanfaat untuk membantu pembekuan darah. Sedangkan plasma memuat komponen utama berupa protein yang disebut serum albumin. Plasma biasa diberikan kepada pasien yang kehilangan darah berat.

Albumin, yang merupakan protein paling melimpah dalam darah, berperan melakukan fungsi-fungsi penting, termasuk membawa hormon dan mineral ke seluruh tubuh, membersihkan racun berbahaya dari aliran darah, dan membantu mengatur tekanan darah.

"Albumin adalah sebuah protein penting. Kebutuhannya diperkirakan lebih dari 500 ton per tahun di seluruh dunia," kata Dr Daichang Yang dari Universitas Wuhan. "Produksi protein ini dari donor darah manusia sangat terbatas, sementara permintaan klinis sangat tinggi." 

Terlepas keberhasilannya, pegembangan sel darah merah sintetis memunculkan kritik sejumlah kalangan. Namun, sekaligus memunculkan harapan di hari palang merah internasional yang jatuh pada, 8 Mei 2012


0 komentar:

Posting Komentar