Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Senin, 13 September 2010

Mengintip Pusat Galaksi Bima Sakti

Setelah melakukan studi panjang selama 16 tahun menggunakan teleskop
milik ESO, tim astronom dari Jerman berhasil memperlihatkan kondisi
paling detil yang pernah ada dari area di sekitar jantung galaksi Bima
Sakti – area dari monster menakutkan si lubang hitam supermasif.
Penelitian ini mengungkap rahasia yang tersimpan di area tersebut
melalui pemetaan orbit 28 bintang. Bahkan satu bintang di antaranya
telah berhasil melakukan putaran penuh mengelilingi lubang hitam.
Pengamatan gerak 28 bintang yang mengorbit area pusat galaksi Bima
Sakti, menunjukan keberadaan lubang hitam supermasif yang tengah
mengintip kita dari balik debu antar bintang. Ia dikenal sebagai
Sagittarius A (atau dikenal sebagai bintang Sagittarius A). Berbagai
informasi termasuk bentuk istimewa bintang-bintang tersebut dan juga
lubang hitam yang mengikat mereka berhasil dikuak.
Pusat galaksi merupakan laboratorium yang unik dimana kita bisa
belajar proses-proses dasar gravitasi yang besar dan kuat, serta
dinamika dan pembentukan bintang yang memiliki keterkaitan yang sangat
besar dengan inti galaksi. Disinilah pabrik kelahiran bintang dan
tempat berlabuh sang monseter menakutkan, lubang hitam supermasif. DI
area ini jugalah kita bisa mempelajari lubang hitam dengan lebih
mendetil.
Tapi untuk mengamati area ini tidaklah mudah. Pengamatan dalam panjang
gelombang tampak tidak dapat menembus blokade yang dibuat oleh debu
antar bintang yang mengisi galaksi. Pandangan kita ke jantung sang
galaksi ini terhalang. Kemampuan teknologi menjadi tantangan untuk
dapat mengintip apa yang terjadi di sana. Untuk itu, digunakanlah
panjang gelombang infra merah untuk menembus blokade debu antar
bintang tersebut. Dan bintang-bintang di area pusat galaksi kemudian
dijadikan partikel penguji untuk mengungkap apa yang ada di sana.
Bintang-bintang itu diamati geraknya selama mengorbit Sagittarius A.
Hasil yang diperoleh sangat berguna untuk memahami lubang hitam itu
sendiri contohnya dalam hal massa dan jarak. Dan tampaknya 95% massa
yang mempengaruhi gerak bintang tersebut adalah lubang hitam. Karena
itu, kecil kemungkinan penyebabnya adalah karena materi kelam lain.
Tak pelak, hasil ini menjadi bukti empirik keberadaan lubang hitam
supermasif, yang diperlihatkan oleh bintang yang megorbit pusat
galaksi. Dalam pengamatan, diketahui adanya konsentrasi massa yang
besar sekitar 4 juta massa Matahari yang diyakini sebagai lubang hitam
yang berada pada jarak 27000 tahun cahaya.
Dari ke-28 bintang yang diamati, 6 di antaranya mengorbit lubang hitam
dalam sebuah piringan dan bintang-bintang pada area paling dalam
memiliki orbit acak. Bintang S2 menjadi satu-satunya bintang yang
berhasil mengelilingi pusat Bima Sakti periode 16 tahun tersebut.
Untuk membangun citra jantung Bima Sakti dan menghitung orbit bintang
individu, tim ini mempelajari bintang-bintang tersebut selama 16
tahun, dimulai pada tahun 1992 menggunakan kamera SHARP yang dipasang
di New Technology Telescope 3,5 meter milik ESO di Observatorium La
Silla, Chille. Observasi lainnya dibuat pada tahun 2002 dengan 2
instrumen yang ada di Very Large Telescope (VLT).
Walau penelitian ini berhasil membuka lembaran baru bagi pembelajaran
lubang hitam dan kondisi area pusat galaksi dalam tingkat akurasi yang
tinggi, namun masih banyak misteri yang belum terkuak di sana. Apalagi
bintang-bintang tersebut juga masih sangat muda untuk melakukan
perjalanan jauh. Diduga, bintang-bintang ini terbentuk pada orbitnya
saat ini dibawah pengaruh gaya pasang surut lubang hitam.
Di masa depan, berbagai rancangan penelitian lanjutan akan dilakukan
untuk mengintip monster di jantung Bima Sakti itu. Salah satunya
dengan menggunakan teknologi dengan resolusi sudut yang lebih tinggi.

Sumber : Langit Selatan


0 komentar:

Posting Komentar