Setelah lima bulan membeku dan diduga mati dalam misi menggali lapisan
tanah dan es di kutub utara Mars, sejak Senin (19/1) NASA akan memulai
tugas tiga hari untuk mendengar tanda-tanda kehidupan dari wahana
pendarat Phoenix.
"Kami tak punya ekspektasi bahwa Phoenix selamat dari terpaan musim
dingin, namun kami sangat berharap bisa melihatnya," demikian tutur
Chad Edwards, kepala insinyur telekomunikasi di Jet Propulsion
Laboratory NASA, Senin (18/1).
Rencananya adalah memanggil pesawat luar angkasa Mars Odyssey yang
mengorbit untuk melakukan perlintasan reguler di atas posisi
pendaratan Phoenix untuk menangkap sinyal dari wahana pendarat
tersebut. Jika pendarat tiga kaki bertenaga surya itu gagal
mengirimkan sinyal seperti yang diharapkan, NASA akan melakukan upaya
itu lagi bulan depan kala matahari berada pada horison tertingginya.
Phoenix mendarat pada Mei 2008 di Mars dan menghaiskan waktu 5 bulan
untuk misi penggalian dan sejumlah ekperimen sains di wilayah daratan
kutub. Wahana itu mengonfirmasikan eksistensi es dan menjadi wahan
luar angkasa pertama yang menyentuh dan merasakan air di planet lain.
Komunikasi terakhirnya dengan Bumi terjadi pada November 2008 kala
sinar surya melemah dan temperatur semakin rendah.
Wahana pendarat itu tidak dirancang untuk menghadapi musim dingin
ekstrem di permukaan Mars kala temperatur bisa mencapai rata-rata
minus 195 derajat Fahrenheit (temperatur terdingin Antarktika hanya
minus 129 derajat).
Iklim di Mars dua kali lebih panjang ketimbang di Bumi, maka ilmuwan
menanti musim semi terjadi di belahan Mars utara untuk mengecek status
Phoenix yang tertutup lapisan beku karbondioksida.
Berharap mesin itu bisa bangkit, karena ia telah diprogram dengan
"Lazarus Mode" (bangkit dari kondisi mati) dalam keadaan darurat untuk
mengirimkan sinyal bahwa mesin itu masih bekerja. Namun hal itu
hanyalah satu kemungkiann kecil.
Memang ada kemungkinan panel surya Phoenix bisa menangkap cukup energi
matahari untuk mengisi ulang baterainya. Namun walau pun pengisian
baterai itu bisa terjadi, tidak ada jaminan instrumen sains dan
elektronik di wahana itu masih berfungsi. Padahal informasi yang
dihimpun Phoenix sangat penting dan bisa mengungkap lebih banyak
informasi tentang Mars dan kemungkinan bentuk kehidupan di planet
merah itu. *
Sumber : medantalk
1 komentar:
HEBAt y TEKnOLOGi, BSA MOnItoriNG PLAnet MArs
ARMStrOng_prODucT@YAhOo.cO.ID
Posting Komentar