Gambar di atas dibuat dari sebuah kepala
manusia yg dijual dengan harga kurang dari 100 dollar dari seorang
penyelundup kepala manusia di Panama…
Beberapa
tahun yg lalu kepala ini hidup dengan ukuran normal, mata yg bersinar,
milik seorang pejuang Jivaro di hutan tropis Peru. Pejuang yg gembira
ini terlalu ceroboh hingga kehilangan nyawanya-dan kepalanya dipenggal
oleh penakluknya dan dibawa pulang dengan bangga, lalu disusutkan
menjadi ukurannya yg sekarang.
Karena
memburu dan menjual kepala manusia itu melanggar hukum, tukang yg
menyusutkan kepala itu menjual hasil karyanya kepada seorang penyelundup
yg menyelundupkan benda menyeramkan ini ke pasar kota Panama.
Pemenggalan
serta penyusutan kepala manusia adalah suatu ritual nenek moyang suku
jivaro, dan ritual tsb belum juga hilang di jaman modern. Di zaman
modern, praktik ini dipicu olehj permintaan para turis akan contoh
ketrampilan para pemburu kepala manusia sebagai souvenir…dan segala
hukum yg melarang praktik ini, yg telah diberlakukan oleh Rep. Amerika
Selatan, sia-sia saja.
Smentara
masih ada pedangang serta turis yg membelinya, peneylundupan kepala
manusia ini mungkin akan terus terjadi dan berlanjut di Amerika Selatan.
Metode
mengurangi serta menyusutkan kepala tetap menjadi rahasia selama
bertahun-tahun dan belakangan ini seseorang telah menyaksikan proses
pembuatannya. Orang-orang di Quito bercerita tentang seorang ilmuwan
Jerman yang mengunjungi Pongo de Seriche-negeri suku Jivaro- yg belum
pernah dijelajahi-dengan harapan mempelajari rahasia mereka, dan enam
bulan kemudian…sebuah kepala yg telah disusutkan dan ditawarkan dengan
janggut merah serta rambut berwarna muda sudah ditawarkan di kota (O.o)
Metode yg dilakukan agak berbeda dari suku ke suku, namun pada umumnya berlangsung sbb:
Begitu
seorang suku Jivaro membunuh seorang musuh, ia memancung kepala sang
musuh sedekat mungkin dengan tubuhnya, dan membawanya ke suatu tempat yg
aman dimana dia melakukan suatu ritual upacara, dan membuat sayatan
pada kepala tsb dari bagian atas hingga ke bagian lehernya. Melalui
sayatan tersebut ia mengkuliti tengkorak tersebut, melepaskan daging dan
kulit wajah serta kulit kepalanya secermat mungkin. Setelah membuang
tengkoraknya, ia memasang kulitnya pada pegangan yg terbuat dari kayu,
lalu merendamnya di dalam wadah air panas yg membuatnya sedikit
menyusut. Berikutnya, sebuah sebuah cincin yg terbuat dari pokok anggor
dijahitkan pada sayatan di lehernya untuk memegangnya setelah batu-batu
panas dimasukkan ke dalamnya. Ritual gaib ini dipadukan dengan setiap
proses baru smentara proses penyusutannya dimulai dengan mengisi kepala
tsb dengan pasir panas dan terus menggerakannya hingga merata ke seluruh
bagian. Stelah pasirnya mendingin, pasir dipanaskan dan dimasukkan
kembali ke dalam kepala tsb yg dikelupas dengan pisau setiap kalinya
untuk membuang tisu yg terbakar. Secara bertahap, sementara kepala
tersebut kering dan menciut, suku Indian itu terus membentuknya dengan
tangan, sehingga penampilan alaminya-bahkan ekspresi alaminya saat
mati-dapat dipertahankan walaupun sudah menyusut…
1 komentar:
GILA, TERNYAta BUKAN PELAcuR DOAnk YANG MENjUAL TUBUhnYA ... KEPALA oRANG JUGA SAMPE DI JUAL
ARMStrOng_prODucT@YAhOo.cO.ID
Posting Komentar