Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Rabu, 19 Desember 2012

Red Yao, Desa Rambut Panjang Pertama di Dunia


SRIPOKU.COM - Guinness World Record mencatat sebuah rekor baru yakni sebuah desa Red Yao di Cina sebagai  "desa rambut panjang" pertama di dunia. Alasannya, perempuan yang tinggal di sana semuanya memiliki rambut panjang. Mereka memelihara rambut hingga mencapai rata-rata 5,5 feet sekitar 1,7 meter meter. Bahkan ada yang panjangnya mencapai lebih dari 6,8 feet yakni 2 meter.

Konon perempuan di desa ini hanya pernah memotong rambut mereka sekali seumur hidup. Ritual potong rambut itu hanya dilakukan saat usianya 16 tahun, sebelum mereka memulai mencari calon suami.

Desa ini pun menganggap rambut perempuan itu  sangat suci, hingga hanya suami atau anak yang boleh melihatnya. Menurut tradisi kuno yang berlaku, jika seseorang pria kebetulan melihat rambut perempuan Red Yao, maka ia harus tinggal bersama keluarga sang perempuan selama tiga tahun sebagai menantu.
Tradisi kuno lainnya mengatur bahwa rambut mereka hanya boleh digerai di hadapan keluarga dekat. Akan tetapi para wanita meninggalkan tradisi kuno ini sejak tahun 1987. Jaman sekarang sekitar 120 wanita dengan bangga memamerkan rambut mereka Desa mereka dikenal di seluruh China sebagai "desa rambut panjang". Tradisi lainnya yang masih mereka lakukan adalah perempuan Red Yaou mencuci rambutnya selama musim panas dan gugur mereka mencuci rambutnya di sungai Jinjiang.

Sementara banyak perempuan akan gentar dengan tugas mengelola rambut panjang ini, Perempuan Red Yao mampu membuat hairstyling terlihat mudah. Seolah rambut panjang mereka bukanlah hal yang merepotkan.

Penduduk Red Yao orang percaya bahwa rambut panjang perempuan membawa kebaikan dalam hidup seperti umur panjang, kekayaan dan keberuntungan. Semakin panjang rambut seorang perempuan, makin beruntunglah orang tersebut.


Sejarah Hallowen

 Stingy Jack / Credit: tulekustuti-holiday.blogspot.com

   Tuhan tidak akan membiarkan Stingy Jack masuk kedalam surga dan Setan(iblis) sudah berjanji tidak akan membuatnya masuk ke dalam neraka, Stingy Jack menjelajahi Bumi dengan sebuah lentera di malam-malam Halloween.

Dari cerita yang banyak kita dengar, Halloween merupakan perayaan yang mencontohkan arti ketakutan, mungkin sejarah tertua dari kisah Halloween dipraktekkan oleh bangsa Celtic dalam sebuah acara yang disebut Samhain. ‘Pumpkin Jack‘ karya Will Hubbell, sebuah buku anak-anak yang menceritakan Stingly Jack, karakter tituler yang dijelaskan dan digambarkan dengan cara yang tidak akan meregangkan imajinasi, menyatakan dirinya yang malas. Jack melakukan tawar menawar dengan setan dan iblis dalam hal makanan, tawar menawar yang membuktikan bahwa Jack orang yang picik.
Sejarah Halloween, Kombinasi Celtic Dan Romawi

Menurut kalender Celtic awal tahun dimulai pada tanggal 1 November, mereka percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober dan 1 November pintu akhirat dibuka, sehingga roh-roh orang mati untuk kembali ke Bumi. Bangsa Celtic merayakan festival besar dan pesta, para imam Celtic druid membangun api unggun besar di mana mereka mengorbankan hewan dan tanaman untuk Dewa-dewa mereka. Setelah segalanya terbakar kemudian api dipadamkan dan para imam Celtic akan mencoba memprediksi masa depan rakyat saat mengenakan kulit binatang. Kemudian mereka akan menyalakan api lagi, karena mereka percaya hal itu akan membawa keamanan selama tahun baru.

Tak lama setelah penyaliban Isa, Kekaisaran Romawi kembali diperluas dan banyak menaklukkan wilayah Celtic. Bangsa Romawi mengkombinasikan Samhain dengan festival mereka, Feralia dan penghormatan Pomona. Feralia adalah sebuah festival di akhir Oktober yang menghormati orang-orang yang tewas. Kemudian festival Pomona yang menghormati Dewi buah dan pohon, apel merupakan simbol Pomona dan mungkin menjelaskan bagaimana tradisi mengapungkan apel dalam festival Halloween.

    Setelah jatuhnya kekaisaran Roma pada tanggal 13 Mei 609, Paus Bonifasius IV mendedikasikan Dewa Yunani dan Romawi untuk menghormati semua martir yang mati. Hari libur ‘Martyrs Day’ dipraktekkan setiap tahun pada hari itu, kemudian Paus Gregorius III memodifikasi hari libur untuk mendedikasikan semua orang kudus dan martir, serta memindahkan hari libur ke tanggal 1 November.

Paus Gregorius III menyebutnya ‘All Saints Day’, beberapa orang menyebutnya ‘All Saints Day All-hallows‘ dari kata bahasa Inggris yang juga bisa disamakan dengan ‘All Saints Day Alholowmesse’. Sebelum All Day Hallows disebut menjadi ‘All Hallows Eve’, beberapa orang sudah menyebutnya Halloween yang lebih terkesan mudah.
Ekspresi Menakutkan Usir Jiwa Jack Di Hari Halloween

Ide Jack-o’-lantern pertama kali terinspirasi dari legenda Irlandia kuno. Konon legenda Stingy Jack adalah seorang pria serakah yang mengundang iblis hanya untuk membeli minuman. Dia berfikir terlalu murah untuk membayar minumannya sendiri, dia meminta iblis berubah menjadi koin. Alih-alih semua itu hanya untuk membeli minuman, dia memasukkan koin ke dalam sakunya yang juga berisi sebuah salib perak (yang bisa menahan iblis kembali merasuki dirinya sendiri).

Jack membiarkan iblis pergi dengan kondisi bahwa sang iblis tidak perlu repot-repot membantu Jack selama setahun penuh. Tahun berikutnya, Jack menipu setan naik keatas pohon untuk memilih buah. Sementara sang setan berada di pohon, Jack mengukir salib di kulit pohon sehingga dia tidak bisa turun ke bawah. Kondisi licik ini membuat iblis berjanji tidak akan mengganggu Jack selama sepuluh tahun lebih, dan Jack membiarkan dia turun dari pohon.

    Legenda mengatakan bahwa tak lama kemudian setelah pertemuan ini, Stingy Jack meninggal. Tuhan tidak akan membiarkan dia masuk kedalam surga dan Setan(iblis) sudah berjanji tidak akan membuatnya masuk ke dalam neraka.

Jack menjelajahi Bumi dengan sebuah lentera untuk memandu jalannya, di Irlandia dan Skotlandia orang-orang membuat interpretasi lentera pada lobak atau kentang. Setiap ekspresi terkesan menakutkan untuk menakut-nakuti jiwa Stingly Jack. Dan hingga hari ini, Jack-O’-lantern mengalami perkembangan dengan membuat wajah menakutkan pada labu Halloween.

Pada abad ke-18 Halloween akhirnya mulai memasuki wilayah-wilayah Amerika. Meskipun perayaan Halloween tidak sesuai lagi dengan keyakinan Protestan yang ketat, festival ini masih dirayakan di wilayah selatan. Orang-orang merayakan panen, memprediksi keberuntungan, bercerita menakutkan, menari dan menyanyi. Pada abad ke-19 trik ini populer karena dibawakan imigran Irlandia, dan orang-orang Amerika mulai menggunakan kostum, mendatangi orang-orang dari pintu ke pintu untuk meminta makanan atau uang.

Asal-usul Halloween sangat ditakuti dalam legenda-legenda ratusan tahun yang lalu, namun Halloween kemudian berubah sedikit demi sedikit menjadi hal yang unik dan mengesampingkan keyakinan. Takhayul Halloween masih ada, dan masih banyak orang-orang yang meyakini bahwa Stingy Jack berkeliaran di tanggal 31 Oktober.


Banjir Musnahkan Ras Manusia Kuno Libatkan Extra-Teresterial ?

    Banyak legenda yang menyatakan bahwa bencana banjir besar terjadi ketika manusia bumi mengakhiri hubungan mereka dengan makhluk extra-terrestrial atau disebut Dewa. Ada ratusan legenda tentang banjir besar, beberapa ahli sejarah meyakini bahwa bencana banjir sangat berhubungan dengan akhir Zaman Es dan cerita ini diwariskan selama kurun waktu 10,000 tahun terakhir.

Ada beberapa hubungan tentang langit, dewa, agama, adat istiadat dan legenda yang telah dilalui di selama bertahun-tahun sampai sekarang. Dalam buku Leonardo Farra ‘The Legacy Pleiades’ dan Edmond Sollberger ‘The Babylonian Legend of The Flood’ menjelaskan hubungan ras manusia kuno dan raksasa yang musnah akibat bencana banjir besar.

Bencana banjir besar Nabi Nuh / Credit: gdefon.com

Bencana Banjir Melibatkan Extra-Teresterial

Suatu keganjilan, mungkin banjir besar tidak berhubungan dengan akhir zaman es. Mencairnya es bisa menyebabkan level air naik, tetapi legenda Timur Tengah dan alkitab menyatakan bahwa bencana banjir besar disebabkan hujan deras terus menerus selama beberapa hari. Robert Ballard, salah satu orang yang paling terkenal menjelajah lautan ikut terlibat dalam penelitian bawah air di Laut Hitam untuk mencari bukti yang mendukung teori bahwa laut ini terkena bencana banjir sekitar 7500 tahun yang lalu.
Bencana banjir besar, Nabi Nuh

    Mungkin banjir besar pernah memasuki wilayah itu, tetapi legenda bencana banjir di Timur Tengah dapat ditelusuri melalui tulisan Sumeria kuno dan bukti arkeologi menunjukkan bahwa bencana banjir disebabkan Annunaki sekitar 5000 tahun yang lalu.

Dahulu, manusia di berbagai belahan dunia memiliki serangkaian tradisi masa lalu. Legenda ini juga populer di kalangan suku Aztec, Suku Maya, Yunani Kuno, Picts, dan orang-orang di India yang juga disinggung dalam cerita Plato tentang peradaban Benua Atlantis. Banyak variasi cerita kuno dalam budaya yang berbeda, akan tetapi pada dasarnya sama. Dengan berjalannya waktu masing-masing legenda kemudian berevolusi, manusia menjadi jahat dan menjadi dewa atau para dewa datang ke bumi yang kemudian menghancurkan mereka dengan air atau api. Zaman kuno selanjutnya dihuni oleh para korban, setelah para Dewa kuno membantu memulai zaman baru kemudian kembali ke langit dan tidak terlihat lagi.

    Menurut kalender Maya dan Hindu semua itu berawal disekitar 5100 tahun yang lalu setelah penghancuran era sebelumnya, dan adanya indikasi bahwa tradisi ini didasarkan pada sesuatu yang benar-benar terjadi.

Iklim pada waktu itu sangat kacau disertai hujan deras, permukaan air laut naik di beberapa wilayah dan letusan besar terjadi di Atlantik. Banyak orang di seluruh dunia juga bergerak meninggalkan kota-kota mereka. Ratusan desa didirikan dan beberapa desa yang ada diperluas menjadi kota-kota baru. Piramida dan bangunan peradaban kuno muncul seperti Mesir kuno dan Sumeria kuno, peradaban yang lebih maju daripada generasi berikutnya.

Beberap hal yang terkait dengan cerita bencana banjir seperti Pleiades dengan peradaban manusia kuno sering dikaitkan. Berbagai cerita versi agama bermunculan di seluruh dunia dan terlepas dari itu ‘apakah peradaban kuno atau orang-orang primitif terkait dengan Iblis dan Dewa?’ Beberapa tradisi kuno yang masih populer di masa sekarang menjadi bercampur aduk dengan keyakinan baru.

Pleiades (Gugus Kartika, rasi bintang Taurus) seluruh legenda dunia terkait, menunjukkan bahwa adanya kunjungan makhluk extra-teresterial ke Bumi sekitar 5000 tahun yang lalu dan mereka membantu mengembangkan peradaban, budaya, dan tradisi manusia.
Ras Manusia Raksasa Sebagian Besar Musnah Dalam Bencana Banjir

Ada juga aspek lain yang menarik dalam cerita ini karena Alkitab menyatakan bahwa ada ras raksasa di era sebelum bencana banjir. Hal ini juga disinggung dalam legenda Yahudi kuno alegoris, menceritakan bagaimana manusia raksasa yang disebut Raja Og memasuki bahtera raksasa nabi Nuh menghindari bencana banjir.

Tahun 1190, Glastonbury Abbey di Somerset Inggris, biarawan menemukan sebuah lempengan batu di mana mereka menemukan sebuah prasasti Latin tentang penguburan Raja Arthur. Setelah menggali sedalam 16 meter mereka menemukan sebuah peti mati kayu terbuat dari pohon besar yang berisi sisa-sisa seorang pria dengan tinggi 8 kaki dan seorang wanita. Anthony Roberts mengatakan bahwa tidak ada bukti yang mengkonfirmasi bahwa orang tersebut adalah Arthur yang pernah dikatakan sebagai raksasa.

Metode penguburan 5000 tahun lalu sangat dekat dengan era raksasa di Inggris. Tahun 1947 majalah National Geographic edisi Mei memuat penemuan lain yang menarik di Pulau Lundy, Selat Bristol lepas pantai Devon. Penggalian di atas pantai barat Lundy menemukan sebuah ruang bawah tanah yang besar, dibangun dengan blok besar dari granit dan di dalamnya terdapat dua peti batu besar. Salah satu dari mereka memiliki kerangka seorang pria setinggi 8 kaki, sementara kerangka perempuan setinggi 7 kaki. Penemuan sisa-sisa manusia raksasa juga telah ditemukan di Skotlandia, Afrika Utara, dan Amerika Utara, beberapa dari orang-orang ini memiliki ketianggian di atas rata-rata. Klaus Dona , seorang peneliti dari Autria juga menemukan sisa-sisa manusia raksasa di berbagai negara.

Dalam wawancara dengan Regina Meredith di Media Edge, Klaus menceritakan penemuan tulang setinggi 7.6 meter di Ekuador. Kemudian penemuan sisa-sisa raksasa di Utah-Amerika Serikat dan legenda ‘Ras Manusia Raksasa’ pra bencana banjir di antara orang-orang Shuara primitif di Brasil. Salah satu situs megalitik yang terkenal terkait dengan ras manusia raksasa pasca banjir, situ yang disebut Ba’albek di Lebanon. Romawi mengubah bangunan kuil di sana yang sebelumnya telah dibangun struktur megalitik ribuan tahun sebelumnya.

    Klaus Dona memiliki koleksi artefak kuno, diantaranya cangkir logam yang ditemukan tertanam dalam batu bara berusia 65 juta tahun, dan dari jejak kaki manusia yang ditemukan pada batu di zaman dinosaurus. Artefak ini menandakan adanya peradaban kuno yang jauh dari dugaan kita sebelumnya.

Trilithon Ba’albek terdiri dari tiga blok batu pahat masing-masing seberat 750 ton, bahkan satu blok batu yang terpahat diperkirakan beratnya 1000 ton. Tidak ada yang tahu bagaimana caranya batu-batu itu dipindahkan, mungkinkah bahwa beberapa manusia kuno memiliki peralatan anti-gravitasi?
 
Manusia Kepala Kerucut, Ras Manusia Atau Dewa?

Klaus Dona dan peneliti lainnya juga meneliti tengkorak sisa-sisa manusia yang dikenal sebagai ‘kepala kerucut’ yang ditemukan di Andes dan Rusia. Suku Maya dan suku lain-nya juga mengubah bentuk kepala bayi mereka sejak lahir. Mereka menyebutnya Ignatius Donnelly, kebiasaan ini dipraktekkan di antara Basques, Caledonia, Skandinavia, dan Anglo-Saxon. Orang-orang di Normandia masih meratakan kepala anak-anak mereka hingga awal abad ke-17.

    Ketika Profesor Baudouin memeriksa beberapa ukiran kuno pada permukaan batu di sebuah muara di Brittany-Perancis tahun 1928, dia terkejut menemukan gambar seorang pria berjenggot dengan dahi miring (kepala yang hampir kerucut) di dalam sebuah piring. Mungkinkah bahwa gambar itu mewakili Tuhan dan manusia kuno banyak yang meniru penampilan makhluk extra-teresterial?

Struktur batu besar yang dikenal sebagai Dolmen, terdiri dari lempengan batu besar yang didukung beberapa batu yang tegak (mirip pilar) dan dibangun oleh manusia yang berbeda, dan terpisah dari dunia. Tampaknya tradisi bangunan mereka menyebar melalui hubungan dan hal itu sangat menarik, Profesor Homet dalam tulisannya ‘Sons of the Sun’ telah membandingkan manusia yang diteliti di Brasil dengan manusia lain di Afrika Utara. Semua itu masih menjadi misteri, legenda dan bukti adanya manusia raksasa merupakan indikasi sejarah kuno peradaban manusia yang sangat berbeda dari apa yang telah diketahui.

Selama beberapa tahun terakhir, penemuan ras manusia kuno dan peradaban kuno yang sekarang berada di bawah laut lepas pantai India dan Jepang, kemudian penemuan yang sama di Laut Karibia dan Dogger Bank bagian timur Inggris. Peradaban yang hilang telah ditemukan di pantai di Amerika Selatan dan penemuan yang sedang diteliti berada diwilayah Ness-Brodger, Orkneys, dan di lokasi Gobekli Tepe-Turki yang berusia 12,000 tahun.

Bukti-bukti lain banyak menyatakan bahwa sisa-sia peradaban ras manusia kuno yang ditemukan disebabkan bencana banjir besar, tetapi tetap saja menjadi kontroversi bagi kalangan ilmuwan dan sejarawan yang sering tidak searah. Seperti penelitian kawah bumi yang disebabkan asteroid besar menabrak bumi, bencana banjir besar tidak menadapatkan titik terang yang jelas berdasarkan legenda, alkitab, dan hasil penelitian zaman es.


Jumat, 14 Desember 2012

Asal Usul AIDS

“Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu.” (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).


Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.
Teori” Monyet Hijau
1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)
Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.
Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?
Keserupaan dengan FLU Burung
Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay
Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?
Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.
Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?


Minggu, 18 November 2012

Misteri Rumah Hantu AmityVille

Pada Desember 1975, George dan Kathleen serta anak-anak mereka pindah ke sebuah rumah di 112 Ocean Avenue, sebuah rumah besar bergaya kolonial Belanda di Amityville, sebuah lingkungan di pinggiran kota di selatan Long Island, New York.
Tigabelas bulan sebelum keluarga Lutz pindah, Ronald DeFeo, Jr., pemilik sebelumnya, telah menembak mati enam anggota keluarganya di rumah itu. Setelah 28 hari keluarga Lutz tinggal dirumah itu, mereka mulai merasakan hal-hal aneh dengan rumah tersebut.
Bagian ini berdasarkan buku yang ditulis oleh Jay Anson, 1977, The Amityville Horror – A True Story.

Jay Anson (1921-1980), adalah penulis The Amityville Horror
Rumah bernomor 112 di Ocean Avenue telah kosong selama 13 bulan setelah DeFeo membunuh anggota keluarganya, hingga pada Desember 1975 keluarga Lutz membeli rumah tersebut seharga $80.000. Rumah yang memiliki enam kamar tidur ini dibangun dengan gaya kolonial Belanda, dan memiliki atap yang melengkung. Rumah ini dilengkapi dengan kolam renang dan sebuah rumah tempat penyimpanan kapal. George dan Kathy telah menikah pada bulan Juli 1975 dan mempunyai rumah mereka sendiri, namun ingin memulai kembali dengan memiliki rumah baru. Kathy mempunyai tiga anak dari pernikahan sebelumnya, Daniel (9), Christopher (7), dan Melissa alias Missy (5). Mereka juga memiliki seekor anjing Labrador yang diberi nama Harry. Selama pengecekkan mereka saat akan membeli rumah tersebut, oleh agen mereka telah diberitahukan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh DeFeo, namun mereka menganggap hal itu bukanlah masalah.

Keluarga Lutz pindah kerumah tersebut pada 18 Desember 1975. Sebagian besar mebel dari keluarga DeFeo masih ada, karena semuanya termasuk dalam kesepakatan jual beli. Seorang teman George Lutz telah mempelajari tentang masa lalu sejarah rumah tersebut, dan mendesak agar mereka melakukan pemberkatan. Namun mereka tidak mengerti cara-caranya. George mengenal seorang Pendeta Katolik yang bernama Bapa Ray, dan ia bersedia untuk melakukan pemberkatan. (Dalam buku Anson disebutkan nama Pendeta tersebut adalah Bapa Mancuso. Hal ini dilakukan untuk menjaga privasi Pendeta tersebut, nama aslinya adalah Bapa Ralph J. Pecoraro).
Bapa Mancuso adalah seorang pengacara, imam Katolik, dan seorang psikoterapi yang tinggal di Sacred Heart Rectory. Ia tiba untuk melaksanakan berkat pada sore hari tanggal 18 Desember 1975 disaat George dan Kathy sedang membongkar barang-barang mereka. Ketika ia mengibaskan air suci yang pertama dan mulai untuk berdoa, ia mendengar suara dengan jelas yang mengatakan”Keluar!” – “Get out!”. Disaat meninggalkan rumah tersebut, ia tidak menceritakan kejadian itu kepada George maupun Kathy. Pada 24 Desember 1975, Bapa Mancuso menelepon George Lutz dan menasihatkan agar dia tidak menggunakan ruang dimana ia telah mendengar suara yang aneh tersebut. Ruang ini adalah ruangan yang direncanakan Kathy digunakan sebagai ruang jahit, dan tadinya adalah kamar tidur Marc dan Yohanes Matthew DeFeo. Percakapan telepon terputus secara tiba-tiba, dan kunjungan berikutnya ke rumah tersebut mengakibatkan Bapa Mancuso menderita demam tinggi dan pada lengannya dijumpai tanda yang mirip dengan tanda stigmata.
Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak merasakan hal yang aneh dengan rumah mereka. Namun kemudian, mereka merasa bahwa “masing-masing dari mereka tinggal di suatu rumah yang berbeda”.
Sebagian dari pengalaman keluarga Lutz diuraikan sebagai berikut:
  • George selalu terbangun sekitar pukul 03:15 setiap paginya, dan kemudian keluar ke rumah tempat penyimpanan kapal. Waktu tersebut diperkirakan adalah waktu dimana DeFeo membunuh anggota keluarganya.
  • Rumah mereka selalu diganggu oleh segerombolan lalat di setiap musim dingin.
  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut. Anak-anak mereka juga mulai tertidur dengan terlungkup, posisi yang sama saat mayat DeFeo ditemukan.
  • Kathy merasakan seolah-olah “sedang dipeluk” dengan penuh kasih oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.
  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki) di belakang basement. Dindingnya bercat merah dan ruangan itu tidak tampak didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal dengan nama “The Red Room”. Ruangan ini memiliki pengaruh terhadap anjing mereka Harry, yang selalu menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.
  • Ada udara dingin, bau parfum dan kotoran didalam rumah, dimana tidak terdapat saluran udara atau jalur bagi sumber tersebut.
  • Putri mereka yang berumur lima tahun, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama “Jodie” yang memiliki mata yang sangat merah.
  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Ia akan segera ke lantai bawah dan menemukan anjing mereka tertidur dengan suara keras didepan pintu. Tidak ada orang lain yang mendengar suara itu kecuali dia.
  • George mendengar apa yang diuraikan sebagai “Marching band Jerman” atau suara seperti radio yang tidak di setel dengan frekuensi yang tepat. Namun ketika ia ke menuju lantai bawah, suara gaduh akan berhenti.
  • George disadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr., dan mulai bermabukan di The Witches’ Brew, bar dimana DeFeo adalah salah seorang pelanggannya.
  • Ketika mengecek tempat penyimpanan kapal pada suatu malam, George melihat sepasang mata merah yang sedang memperhatikan dia dari jendela kamar tidur Missy. Ketika ia pergi keatas untuk melihatnya, ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian disimpulkan bahwa itu adalah “Jodie”.
  • Ketika ditempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat, dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.
  • Kunci, jendela, dan pintu rumah dirusakkan oleh suatu kekuatan yang tak terlihat.
  • Terdapat belahan kuku binatang yang besar di salju yang kemudian dihubungkan dengan seekor babi besar pada 1 Januari 1976.
  • Dari dinding aula dan lubang kunci dari pintu kamar bermain yang ada di loteng keluar lumpur yang berwarna hijau.
  • Sebuah salib 12 inchi yang digantung Kathy di kamar kecil ditemukan terpasang terbalik dan menyemburkan bau.
  • George tersandung oleh sebuah keramik singa Tiongkok yang memiliki tinggi sekitar empat kaki, yang kemudian meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.
  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua yang berumur sekitar 90-an, “dengan rambut acak-acakan, muka dengan kerutan dan berbentuk buruk, dan air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong”.
Setelah memutuskan bahwa ada yang tidak beres dengan rumah mereka, yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, George dan Kathy Lutz melaksanakan suatu pemberkatan dengan cara mereka sendiri pada 8 Januari 1976. George memegang sebuah salib yang terbuat dari perak selagi kedua-duanya membacakan Doa Para Raja, dan dari ruang tamu mereka, menurut dugaan banyak oang terdengar suara paduan suara yang meminta agar mereka berhenti: “Will you stop!”.
Di pertengahan Januari 1976, dan setelah usaha pemberkatan yang dilakukan oleh George dan Kathy, mereka mengalami kejadian yang kemudian menjadi malam terakhir mereka berada di rumah itu. Keluarga Lutz menilai bahwa segala kejadian yang terjadi sebagai sesuatu yang sangat menakutkan, “too frightening”.
Setelah berkonsultasi dengan Bapa Mancuso, mereka memutuskan untuk mengambil beberapa barang kepunyaan mereka dan memutuskan untuk tinggal di rumah ibu Kathy di dekat Deer Park, New York. Pada 14 Januari 1976, George dan Kathy Lutz bersama ketiga anaknya dan anjing mereka Harry, meninggalkan rumah dan meninggalkan banyak barang dibelakang rumah tersebut. Hari berikutnya, seorang tukang ditugaskan untuk memindahkan barang-barang untuk dikirim ke keluarga Lutz. Ia melaporkan ada fenomena yang tidak normal didalam rumah itu.


George dan Kathy Lutz dikelilingi dengan berbagai media yang mengulas kasus mereka

Buku ini ditulis setelah Tam Mossman, seorang editor di penerbit Prentice Hall yang mengenalkan George dan Kathy Lutz kepada Jay Anson. Mereka tidak bekerja secara langsung dengan Anson, namun disampaikan melalui rekaman tape yang berdurasi sekitar 45 jam, yang kemudian menjadi dasar bagi penulisan buku ini. Diperkirakan penjualan buku ini mencapai sepuluh juta kopi dari beberapa edisi. Anson dikatakan mengambil dasar judul bukunya “The Amityville Horror” dari “The Dunwich Horror” karangan H.P. Lovecraft yang diterbitkan pada tahun 1929.
Cerita “The Amityville Horror” dilanjutkan dengan seri buku yang dibuat oleh John G. Jones. Seri-seri tersebut adalah The Amityville Horror Part II (1982), Amityville – The Final Chapter (1985), Amityville – The Evil Escapes (1988) dan Amityville – The Horror Returns (1989).
Pada 1991, “Amityville – The Nightmare Continues” yang ditulis oleh Robin Karl diterbitkan.
Kritikan
Sebagian besar kontroversi yang melingkupi “The Amityville Horror” dapat ditelusur balik dengan cara melihat penjualan buku ini dari tahun ke tahun. Cover dari buku ini menunjukkan bahwa ditulis berdasarkan kisah nyata, berdasarkan pada peristiwa variabel. Sebuah komentar dari Los Angeles Times diperlihatkan di depan cover: “A FASCINATING, FRIGHTENING BOOK… THE SCARIEST TRUE STORY I HAVE READ IN YEARS”, dan dibawahnya dituliskan:”MORE HIDEOUSLY FRIGHTENING THAN THE EXORCIST BECAUSE IT ACTUALLY HAPPENED!” Tulisan ini menjelaskan bahwa buku ini lebih mengerikan daripada film The Exorcist karena berdasarkan kisah nyata. The Exorcist adalah sebuah film laris di tahun 1973 yang menceritakan kebiasaan lama di tahun 1970-an, yakni pengusiran setan atau roh jahat. Banyak peristiwa dari buku ini yang mirip dengan model cerita film The Exorcist, hal inilah yang menyebabkan munculnya kecurigaan. Joy Anson menjelaskan bahwa “Ada banyak bukti sederhana yang menguatkan, yang mendukung pernyataan keluarga Lutz atas peristiwa ini”, namun sebagian orang masih tidak percaya. Tidak lama setelah peluncuran buku pada September 1977, para penulis dan peneliti lain mulai mempelajari peristiwa di 112 Ocean Avenue, dan kesimpulan yang mereka dapatkan sering berselisih dengan yang ada di dalam buku Jay Anson. Perdebatan mengenai “The Amityville Horror” masih terus berlanjut, dan disamping ketiadaan bukti dari sebagian besar cerita, namun ia masih merupakan salah satu cerita horor paling populer di Amerika.

Informasi tambahan
Buku "The Amityville Horror Conspiracy" yang dibuat oleh Stephen dan Roxanne Kaplan, yang mngkritik kejadian yang menimpa keluarga Lutz.

Buku “The Amityville Horror Conspiracy” yang dibuat oleh Stephen dan Roxanne Kaplan, yang mngkritik kejadian yang menimpa keluarga Lutz.
Selama keluarga Lutz tinggal dirumah 112 Ocean Avenue, Stephen Kaplan, seorang ahli vampir, dipanggil untuk menyelidiki rumah itu. Kaplan kemudian menulis sebuah buku kritis berjudul The Amityville Horror Conspiracy bersama istrinya Roxanne Salch Kaplan. Buku ini kemudian diterbitkan pada tahun 1995, dan Stephen Kaplan meninggal dunia disebabkan serangan jantung pada tahun yang sama.
Di malam 6 Maret 1976, rumah tersebut juga diselidiki oleh Ed dan Lorraine Warren, sepasang suami istri yang berprofesi sebagai demonologi, bersama dengan kru dari stasiun televisi Channel 5 New York. Selama penyelidikan dengan menggunakan sinar infra merah, terlihat gambaran yang menurut dugaan adalah seorang anak laki-laki demonic dengan mata menyala.  Rumah itu juga diselidiki oleh seorang parapsikologi, Hans Holzer. Warren dan Holzer berpendapat bahwa rumah tersebut diduduki oleh kekuatan jahat, berkaitan dengan sejarah masa lalu rumah tersebut.
Pada tahun-tahun terakhir, banyak situs yang dibuat untuk “The Amityville Horror”, baik yang mendukung maupun menolak peristiwa itu. Hampir setiap aspek mengenai cerita-cerita tersebut telah diperdebatkan, dan persaingan antara peneliti telah menjadi begitu panjang.
Rumah tersebut masih tersisa hingga kini, tetapi telah diperbaharui dan alamatnya diubah dengan maksud untuk mengelabui wisatawan. Jendela perempat yang terkenal juga telah dihilangkan, dan rumah tersebut menjadi sangat berbeda dari gambaran yang ada dalam filmnya. Rumah di Tom’s River yang dijadikan sebagai lokasi pembuatan film yang pertama juga telah dimodifikasi untuk alasan yang sama. Untuk versi film 1979 dan 2005, rumah tersebut diubah nomorya menjadi 412 Ocean Avenue. Dalam versi film 2005, disebutkan bahwa basement rumah keluarga Lutz itu dibangun tahun 1692, tetapi sesungguhnya rumah di 112 Ocean Avenue – yang juga dikenal dengan nama “Known Hopes” – dibangun sekitar tahun 1924 oleh Yohanes dan Catherine Moynahan.
Otoritas dan penduduk lokal di Amityville tidak begitu senang dengan perhatian orang terhadap “The Amityville Horror”, dan mereka cenderung tidak setuju untuk mendiskusikannya kepada publik.Situs Sejarah Masyarakat Amityville -Amityville Historical Society – juga tidak mancantumkan perihal pembunuhan yang dilakukan oleh Ronald DeFeo, Jr. ditahun 1974, ataupun peristiwa yang terjadi dengan keluarga Lutz saat tinggal dirumah 112 Ocean Avenue. Ketika History Channel akan membuat dokumenter seputar “The Amityville Horror” ditahun 2000, tidak ada masyarakat yang mau menceritakannya di depan kamera.
Sampai sekarang  The Amityville Horror masih menjadi misteri perbincangan masyarakat di Amerika, percaya atau tidak itu adalah hak pandangan masing-masing personal, mungkin bila disamakan dengan di Indonesia kisah ini seperti ‘Rumah hantu pondok indah’ yang saat ini masih menjadi misteri tabu.


Misteri Peradaban Orang Awan

Misteri peradaban kuno Chachapoyas ‘Masyarakat Awan’ di puncak Amazon, Peru. Kota kuno Chachapoyas, negeri orang-orang awan yang hilang ratusan tahun lalu berhasil ditemukan. Sebutan “masyarakat awan” mungkin karena mengacu pada pegunungan andes yang selalu berselimut awan. Kehidupan dan kebudayaan kota kuno yang eksis sejak abad ke-9 ini, sampai sekarang masih misteri dan sulit diungkap karena mereka tidak banyak meninggalkan catatan.
Meski hilang tanpa jejak selama ratusan tahun, namun jejak peradaban kota Chachapoyas yang kini masuk wilayah utara Peru, masih bisa ditemukan. Deretan patung-patung menghadap ke matahari terbit yang terkenal dengan sebutan “prajurit awan” tetap berdiri tegak hingga kini. Patung-patung itu melambangkan keperkasaan masyarakat mereka di masa lalu.
Situs Karija ini dibangun hampir 1 milenium. Sebenarnya itu merupakan kuburan, setiap patung melambangkan tokoh yang di makamkan di sana. Mungkin bisa dibilang mirip dengan situs-situs makam di Tanah Toraja, Sulawesi.
Patung-patung itu terbuat dari clay dan plant matt di mana di dalamnya berisi mumi para tokoh Chachapoyas. Yang uniknya posisi patung berisi mumi itu sangat sulit dijangkau. Entah bagaimana masyarakat pada jaman itu membawa dan menempatkannya di sana. Sebab, telah diteliti, tidak ada jalan yang bisa diakses menuju tempat itu.
Kisah bangaimana kehidupan di Chachapoyas nyaris menjadi misteri karena tempatnya sangat terisolir. Kota kuno Chachapoyas yang hilang ini, ditemukan tahun 2008 di hutan lebat Amazon, yang sangat terisolir, oleh tim ekspedisi arkeologi. Jaraknya sekitar 500 km sebelah timur laut Lima.
Tim arkeologi menemukan benteng-benteng dari batu serta bangunan-bangunan yang berada di tepi jurang, sisa-sisa tembok yang memuat lukisan-lukisan yang di pahat di bebatuan. Mungkin ini dibangun mereka untuk melindungi dari musuh.
Sayangnya, tidak banyak yang tahu tentang keberadaan kota kuno Chachapoyas ini. Hanya sedikit catatan tentang hal itu, termasuk tentang kebudayaan mereka yang berkembang di abad ke-9. Kenyataannya, kota kuno Chachapoyas itu berada di puncak ketinggian. Diduga, kota di ketinggian itu sengaja dikembangkan untuk pertahanan terhadap musuh.
Akan tetapi nasib mereka menjadi tak menentu ketika kekaisaran Inca semakin berkembang dan berhasil menaklukkan mereka 500 tahun lalu. Meskipun bangsa Chachapoyas sempat memberi perlawanan keras, namun kekuatan Inca tak tertandingi. Keberuntungan datang ketika Spanyol datang pada 1535. Sisa-sisa suku Chachapoyas berpihak pada Spanyol untuk berperang melawan suku Inca. Namun kemudian datang penyakit orang Eropa, yakni cacar, yang melenyapkan populasi mereka.
Penulis sejarah Cieza Pedro de León menulis, sosok orang-orang Chachapoyas berkulit putih dan tampan, kaum wanitanya cantik-cantik, itulah sebabnya banyak orang Inca ingin menjadikan mereka istri. Makam tokoh orang-orang awan ini di chullas, di sisi tebing yang dicat dengan atap runcing, khususnya yang ditemukan di Revash. Namun yang paling mengesankan dari peninggalan konstruksi Chachapoyas adalah Kuelap, benteng monumental yang berada 9.500 meter di atas permukaan laut. Bangunan itu bagian luarnya dilindungi oleh batu-batu besar.
Kuelap
Di Kuelap ada sekitar empat ratus gedung yang mungkin ditempati oleh sekitar 3.500 jiwa. Bandingkan dengan bangunan milik bangsa Inca, Manchu Picchu yang terkenal. Kompleks ini (Kuelap) menunjukkan bahwa bangsa Chachapoyas pada 1000 tahun lalu telah mampu membuat suatu yang luar biasa.
Siapa yang tahu, apalagi yang akan ditemukan di pedalaman andes amazon? Semua memang masih misteri, seperti misterius nya Chachapoyas. Minimnya catatan tentang suku Chachapoyas ini memunculkan pesimis apakah bisa menguak kisah “orang-orang awan” ini.


Misteri Harta Karun Pulau Oak

Sebuah harta karun telah terpendam lama di Pulau Oak. Sejak akhir abad ke-17 hingga saat ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk menggali harta karun pulau Oak, namun nihil. Teknologi kuno sekali lagi membuktikan betapa hebatnya apa yang dianggap kuno bisa memperdaya teknologi yang kita sebut ‘modern.’

Awal Penemuan Harta Karun Pulau Oak

Pada suatu hari di musim panas pada tahun 1795, seorang remaja bernama Daniel McGinnis sedang menyusuri suatu daerah di pulau Oak, Nova Scotia. Dia kemudian merasa penasaran dengan suatu permukaan tanah yang terlihat aneh. Permukaan tanah tersebut berbentuk bulat dan lebih rendah dibandingkan tanah di sekelilingnya. Di atas permukaan tanah yang rendah tersebut terdapat sebuah pohon yang rantingnya seperti dipotong untuk membentuk sebuah katrol. Karena pernah mendengar tentang kisah bajak laut di daerah tersebut, McGinnis akhirnya memutuskan pulang dan memanggil teman-temannya untuk mencari tahu tentang dataran tanah yang aneh tersebut.
Beberapa hari kemudian McGinnis bersama dua orang temannya, John Smith (19 tahun) dan Anthony Vaughan (16 tahun), mulai menggali lubang tersebut. Pada kedalaman 2 meter dari permukaan, mereka menemukan sebuah batu ubin besar yang menutupi lubang tersebut. Penggalian kemudian terus dilakukan, dan apa yang mereka dapati selanjutnya, semakin menguatkan dugaan mereka jika sesuatu yang sangat berharga telah disembunyikan di dalam lubang tersebut. Pada kedalaman 10 meter, mereka mendapati sebuah lapisan kayu ek berbentuk gelondongan menutupi lubang tersebut.
Lapisan yang sama juga mereka dapati pada kedalaman 20 meter dan juga pada kedalaman 30 meter, suatu lapisan kayu berbentuk bundar yang seolah menjadi lapisan penutup lubang tersebut. Karena merasa sudah tidak mungkin lagi melanjutkan penggalian untuk ukuran 3 orang remaja, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali pulang dan memikirkan perencanaan yang matang untuk melanjutkan penggalian. Mereka lalu meninggalkan lubang tersebut selama 8 tahun. Waktu tersebut mereka gunakan untuk mencari seseorang atau siapapun yang bisa membantu mereka baik dalam urusan dana maupun peralatan.

Penggalian Lanjutan


Tidak banyak yang dapat mereka temukan dan usahakan hingga sekitar tahun 1802. Pada tahun tersebut Simon Lynds mengunjungi lubang tersebut dan terkesan dengan cerita dari 3 sekawan tersebut. Simeon kemudian membentuk sebuah perusahaan yang khusus untuk menangani penggalian lubang harta karun tersebut. Perusahaan itu bernama Onslow Company.
Dengan bantuan sebuah perusahaan, kedalaman 30 meter yang sebelumnya digali ketiga remaja tersebut dengan susah payah dapat digali kembali oleh tim penggali dengan mudah. Penggalian kemudian dilanjutkan hingga kedalaman 90 meter. Mereka menemukan lapisan pelindung lainnya setiap kedalaman 10 meter.
Pada kedalaman 40 meter, sebuah lapisan arang menutupi lubang tersebut, pada lapisan 50 meter sebuah lapisan dempul, dan pada kedalaman 60 meter sebuah lapisan serat kelapa yang menjadi lapisan penutup. Pada kedalaman 90 meter (versi sejarah lain mengatakan pada kedalaman 80 meter), tim penggali menemukan suatu petunjuk. Sebuah batu datar dengan panjang 3 meter dan lebar 1 meter yang mengandung huruf-huruf aneh dan angka aneh telah menjadi sebuah teka-teki lain sekaligus seperti penegasan tentang adanya sesuatu yang berharga di dasar lubang tersebut.
Penggalian kemudian terus dilanjutkan. Pada kedalaman 93 meter, tanah lubang galian tersebut mulai memasuki lapisan lumpur lunak. Penggalian kemudian dihentikan pada hari itu ketika mereka mencapai lapisan lumpur lunak.
Keesokan harinya ketika tim penggali kembali, mereka terkejut ketika mendapati lubang galian mereka telah dipenuhi air setinggi 33 meter. Tim akhirnya memutuskan untuk memompa air keluar, namun percuma. Penggalian kemudian baru dilanjutkan pada tahun berikutnya ketika diputuskan untuk menggali sebuah lubang paralel yang nantinya akan terhubung dengan lubang galian pertama. Namun usaha mereka menjadi sia-sia ketika lubang paralel yang dibuat mulai mencapai kedalaman 100 meter, lubang tersebut mulai dipenuhi kembali dengan air.
Proyek ini akhirnya terhenti dan menjadi terlantar selama 45 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tidak ada lagi yang melakukan penggalian harta karun.
Pada tahun 1849 kemudian, The Truro Company adalah perusahaan berikut yang kembali mencoba menguak misteri lubang misteri di pulau Oak tersebut. Tim penggali langsung mencoba menggali hingga kedalaman 86 meter, namun karena air mulai kembali menggenang, tim melakukan spekulasi untuk mem-bor inti lubang sebelum air kembali menggenang. Pemboran ini membuahkan sebuah hasil yang tidak terduga.

Tanda Pertama sebuah Harta Karun

Pada kedalaman 98 meter bor mendapati suatu lapisan cemara. Selanjutnya bor terus menembus lapisan lebih dalam. Tim penggali dari The Truro Company kemudian menemukan 4 inci lapisan kayu pohon ek. Selanjutnya mereka menemukan lapisan metal setebal 22 inci, selanjutnya 4 inci lapisan kayu pohon ek lagi dan lapisan cemara lainnya. Kesimpulannya, mereka mungkin telah membor suatu kotak atau peti harta karun yang terbuat dari kayu pohon ek. Ketika mereka mengangkat bor mereka, tim penggali mendapati serpihan kayu ek dan helaian yang terlihat seperti kulit kelapa.
Salah satu bagian bor juga mendapati beberapa untaian rantai yang terbuat dari emas. Ketika pengeboran berlanjut, tiba-tiba salah seorang kru mendapati bahwa air dalam lubang itu ternyata adalah air asin dan sedang naik ke atas mengikuti air pasang. Hal ini mengindikasikan jika desainer dari lubang ini telah berhasil membuat lubang perangkap cerdas yang dirancang untuk membanjiri lubang jika seseorang mulai mendapati harta karun.
Tim penggali kembali pada tahun 1850 dengan rencana untuk menggali lubang paralel dan berusaha untuk mencapai lubang harta karun tersebut lewat lubang paralel yang akan dibuat. Namun nihil. Seperti sebelumnya, ketika lubang mulai menyentuh kedalaman 90 meter, air langsung membanjiri seisi lubang paralel. Tim penggali kemudian memompa keluar air yang menggenangi lubang paralel tersebut. Dalam proses memompa air tersebut keluar yang terkesan tidak mungkin, seorang anggota tim penggali mendapati jika pada saat air surut, ada sumber air lain yang masuk, dan air asin itu menandakan jika air tersebut berasal dari pantai. Tim pun memeriksa pantai tersebut yang menjadi salah satu penghalang penggalian mereka, dan apa yang mereka dapati tentang pantai tersebut selanjutnya sungguh diluar akal sehat. Pantai tersebut adalah pantai buatan.
Berdasarkan pengamatan dari tim penggali, pantai buatan tersebut telah dirancang sedemikian rupa agar terhubung dengan lubang galian yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai tersebut. Saluran air adri pantai buatan tersebut menurut perkiraan terhubung dengan lubang galian harta karun pada kedalaman 110 meter. Untuk lebih jelasnya perhatikan Smith’s Cove Flood Tunnel.
Solusi berikutnya tim penggali dari Truro Company ingin menghalang aliran air dari pantai yang ada pada saluran air tersebut. Mereka membangun bendungan yang nantinya akan mengalihkan aliran air dari Smith’s Cove Flood Tunnel, sehingga nantinya tidak akan ada air yang akan menggenangi lubang galian ketika air dipompa keluar. Sayangnya sebuah badai menghancurkan bendungan yang dibangun sebelum bendungan itu selesai dibuat. Truro Company akhirnya menyerah pada tahun Hal menarik yang perlu dicatat dari pembangunan bendungan oleh tim galian dari Truro Company adalah, tim menemukan sisa-sisa bendungan yang lebih tua ketika mereka membangun bendungan mereka.
Pencarian harta karun pulau Oak selanjutnya kembali dilakukan pada tahun 1861 oleh Oak Island Association. Hal pertama yang dilakukan tim penggali dari OIA adalah membersihkan lubang harta karun hingga kedalaman 88 meter. Mereka kemudian menggali lubang baru ke arah timur. Lubang yang digali ke arah timur ini bermaksud untuk mencoba menemukan saluran lubang harta karun yang terhubung ke laut. Setelah mencapai kedalaman 120 meter, tim penggali akhirnya membatalkan rencana mereka karena tidak menemukan satu saluran pun yang terhubung ke lubang harta karun. Lubang baru tersebut akhirnya menjadi terlantar. Lubang kedua yang digali untuk mencari harta karun tersebut selanjutnya digali untuk mencari saluran harta karun ini ke arah barat.
Ketika lubang kedua ini mencapai kedalaman 118 meter, tiba-tiba air mulai membanjiri lubang galian tersebut, sama seperti yang terjadi pada lubang galian utama harta karun pulau Oak. Saat air mulai membanjiri lubang tersebut itulah tiba-tiba lubang galian itu ambruk kebawah lebih dalam dari 15 meter, tidak ada yang tahu pasti seberapa dalam harta karun yang di dalamnya ambruk ke bawah. Pada penggalian dari OIA inilah pertama kali memakan korban jiwa. Namun korban yan jatuh bukan karena tertimbun di lubang galian, melainkan karena pompa uap yang digunakan tiba-tiba meledak dan mencederai tim yang ada di sekitar hingga memakan korban. Penggalian ini juga akhirnya tidak berhasil memecahkan teka-teki saluran lubang harta karun pulau Oak. Proyek oleh OIA ini akhirnya dihentikan pada tahun 1864 karena kehabisan dana.
Pencarian selanjutnya terus berlanjut pada tahun 1866, 1893, 1909, 1931 dan 1936. Pencarian yang mulai menggunakan metode-metode modern ini selanjutnya belum juga berhasil memecahkan misteri dari saluran lubang harta karun pulau Oak. Metode-metode modern yang digunakan antara lain adalah dengan meledakkan saluran pembanjir, membuat bendungan yang akan menjaga agar air tidak akan memenuhi lubang galian, dan menggali menggunakan derek penggalian (tidak secara manual lagi). Satu-satunya dari cara-cara modern yang membuahkan hasil yaitu keberhasilan menutup aliran air dari Smith’s Cove Tunnel, namun keberhasilan ini hanya membuat aliran air buatan manusia lainnya lebih banyak mengalir dari arah selatan.
Pada tahun 1936, Gillbert Hadden yang bekerja sama dengan Fred Blair memulai investigasi baru terhadap pulau Oak. Kali ini fokus mereka tidak hanya pada lubang galian utama, tetapi kepada seisi pulau. Mereka mulai mencari hal-hal yang mungkin akan terkait dengan harta karun tersebut. Investigasi ini akhirnya menemukan 2 hal penting. Yang pertama adalah penemuan batuan berukir pada kedalaman 90 meter dari di lubang galian harta karun, sedangkan penemuan kedua adalah sepotong kayu yang diduga merupakan bagian dari suatu konstruksi besar karena mempunyai bentuk yang dapat dihubungkan dengan bagian lainnya dengan menggunakan sebuah pin (mungkin semacam baut).
Hingga saat ini pengeboran masih berlanjut. Pengeboran saat ini dikomando oleh Blankenship dan Briton. Penemuan besar yang terjadi dari Briton dan Blankenship, yaitu apa yang dikenal dengan nama Borehole 10-X. Tabung baja sepanjang 237 meter, dan tenggelam pada kedalaman 180 meter meter di tepi timur laut.
Borehole 10-X

Teori

Dibawah ini adalah beberapa teori yang beredar di masyarakat mengenai siapa sebenarnya pemilik dari harta karun tersebut.
Captain William Kidd – Sebagai seorang pelaut terkenal, rumor tentang harta karunnya tidak lepas dari pembicaraan masyarakat pulau Oak. Beberapa legenda mengenai harta karunnya juga merujuk kepada pulau Oak.
The French - teori ini mengatakan jika pemilik dari harta karun tersebut adalah Prancis yang mengubur uang mereka sebagai antisipasi dari kekalahan perang yang banyak terjadi ketika melawan Inggris pada masa kolonisasi Amerika.
The Vikings - Beberapa catatan masyarakat juga mengatakan jika bangsa Viking telah beberapa kali mengunjungi Amerika. Meskipun tidak ada yang berani menegaskan jika harta karun tersebut adalah milik bangsa Viking, namun rumor tentang mereka juga tidak lepas dari bahan pembicaraan masyarakat.
Bands of pirates – Pulau Oak juga terkenal telah banyak menjadi tempat persinggahan bajak laut. Fakta ini memunculkan teori kepercayaan baru jika harta karun telah dikubur di suatu tempat di pulau Oak.
Inca or Maya treasure - selama masa penjajahan Amerika oleh Eropa pada abad ke-18 dan 19, banyak dari kekayaan peradaban Inca dan Maya yang lenyap. Teori kemudian menyebutkan jika mungkin saja beberapa yang masih simpati dengan Amerika telah mengubur harta kekayaan dari peradaban Inca dan Maya di suatu tempat seperti pulau Oak.

Teka-teki Tulisan Pada Batu Ukir

Sebagaimana telah saya sebutkan di atas jika pada kedalamana 90 meter, telah ditemukan sebuah batu yang mengandung tulisan aneh. Batu yang ditemukan pada kedalaman 90 meter tersebut mempunyai tulisan sebagai berikut:

Tulisan Pada Batu yang Ditemukan Pada Kedalaman 90 meter
Batu tersebut telah menghilang sampai sekarang. Meskipun memiliki makna tersendiri bagi para pemburu harta karun di pulau Oak, namun beberapa kalangan meragukan keaslian batu tersebut. Mereka yang berpandangan ragu akan batu tersebut mengatakan jika batu tersebut mungkin saja telah dibuat dan ditinggalkan oleh para penggali terdahulu agar membuat para penggali selanjutnya hanya lebih bingung.
Meskipun demikian, seorang profesor bahasa dari Universitas Halifax pada tahun 1866, pernah mencoba menerjemahkan skrip tersebut.

Kunci untuk menerjemahkan skrip tersebut

Dengan demikian, hasil alih bahasanya menjadi seperti ini


Senin, 12 November 2012

Gadis Usia 15 Tahun Ini Jadi Walikota Termuda

SRIPOKU.COM - Di usianya yang masih belia tidak mengurungkan niat Bashaer Othman, 15 tahun, untuk menjabat walikota Allar, tepi barat, Palestina.

Menurut berita yang dilansir albawaba, terpilihnya Othman diambil berdasarkan keputusan warga memberdayakan kaum muda.

Gadis belia ini bakal menjadi wali kota selama dua bulan. "Melalui pengalaman ini, saya bisa berbagi pada pemuda lain. Jadi mereka bisa mempersiapkan diri jika suatu saat menjalankan lembaga negara," ungkapnya.

Allar merupakan kota kecil berpenduduk kurang dari seribu. Luasnya 12,3 kilometer persegi. Penduduk Allar pernah berkurang drastis pada 1948 setelah diserbu pasukan haganah (tentara bawah tanah Zionis) sebelum negara Israel berdiri.

Mereka dipukul mundur pasukan Mesir dua hari berikutnya dan pengungsi kembali, lalu membangun kota.

Sejarah Allar menjadi satu kekuatan bagi Othman untuk menjalani tugas sebaik-baiknya. Dia bertanggung jawab atas semua hal berkaitan Allar, termasuk mengawasi karyawan dan menandatangani dokumen, kecuali berhubungan dengan keuangan.

Gadis ini bekerja di bawah pengawasan walikota terpilih, Sufian Shadid. Dia mengatakan antusias atas pengangkatan Othman untuk memimpin wilayah itu.

"Banyak cara mendukung kaum muda. Pertama, memastikan tidak ada satu halangan bisa menghambat mereka. Kedua, memupuk tekad dan ketekunan," kata Shadid.


Senin, 30 Juli 2012

Cara Radiasi Nuklir Membunuh Anda

Korban radiasi nuklir Chernobyl	VIVAnews - Seandainya penjahat meledakkan senjata nuklir, apa yang akan terjadi pada manusia? Kota mati Chernobyl, Ukraina Utara bisa menjadi gambaran keganasan ancaman nuklir.
Dosis besar radiasi nuklir dalam jangka pendek bisa menyebabkan Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi.

Keganasan gejala ARS ini tergantung tingkat paparan yang mengenai Anda. Cara mengukur dosis radiasi ini bisa menggunakan satuan unit Grays (Gy). Rata-rata paparan radiasi selama beberapa detik dari pemeriksaan dengan sinar X yakni 0,0014 Gy. Ini termasuk dosis rendah yang disarankan.

Apabila Anda terkena dosis rendah, radiasi kisaran 0,35 Gy, Anda akan terserang flu. Efek samping lain bisa mengalami pusing, mual, muntah, lemas, dan demam.
Jika tubuh terkena dosis yang lebih tinggi, sekitar 1 hingga 4 Gy, sel darah mulai mati. Sistem imunitas tubuh menurun akibat kekurangan sel darah putih, kekurangan trombosit membuat pendarahan tidak terkontrol, dan anemia akibat menurunnya sel darah merah menjadi ancaman selanjutnya. Tapi, kondisi seseorang bisa dipulihkan pada tahap ini. Transfusi darah dan obat antibiotik dapat menjadi solusi.

Jika menerima paparan radiasi lebih dari 2 Gy, Anda akan mengalami luka terbakar yang aneh pada kulit. Kondisi ini disebut sebagai radiodermatitis akut. Dampaknya termasuk bercak merah, kulit mengelupas, dan bisa juga melepuh. Kondisi buruk ini diperkirakan muncul dalam waktu 24 jam.

Dosis 4 hingga 8 Gy bisa berakibat fatal. Tapi, jalan menuju kematian masih bervariasi tergantung tingkat paparan. Pasien pada level ini akan mengalami muntah, diare, pening, dan demam. Tanpa perawatan, seseorang hanya tinggal menunggu maut dalam beberapa minggu setelah terkena paparan.

Kondisi fatal ini pernah terjadi. Ahli fisika, Louis Slotin, meninggal karena ARS ketika melakukan penelitian Proyek Manhattan pada 1946. Slotin terkena paparan radiasi dengan dosis yang diperkirakan 10 Gy dari sinar gamma dan sinar X. Dengan dosis sebesar itu, dia tidak bisa bertahan hidup. Bahkan, pengobatan modern seperti transplantasi sumsum tulang belakang juga tidak bisa mengubah nasibnya.

Pasien yang terkena radiasi antara 8 hingga 30 Gy akan mengalami mual. Dalam waktu satu jam, pasien akan mengalami diare parah. Mereka akan meninggal dalam dua hari hingga dua minggu.

Menyerap dosis lebih besar dari 30 Gy menyebabkan kerusakan sistem saraf. Dalam hitungan menit, pasien akan menderita muntaber parah, pening, pusing, hingga pingsan. Kejang dan tremor sudah menjadi ancaman umum. Pasien juga akan kehilangan kontrol gerak otot. Hanya butuh 48 jam, radiasi nuklir langsung mencabut nyawa korbannya.

Model perkiraan tingkat bahaya paparan radiasi jangka panjang masih kontroversial. Menurut Gizmodo, model yang paling diterima secara luas menunjukkan pengaruh radiasi yang menyerang sebagian besar orang. Radiasi tingkat rendah justru menjadi sumber radiasi paling berbahaya. Kendati ARS memberi gambaran menakutkan, terbunuh perlahan ini yang lebih perlu Anda khawatirkan.


Astronom Temukan Planet "Berlian" Raksasa

Terbuat dari elemen yang lebih berat seperti karbon dan oksigen sehingga jadi mengkristal.

Ilustrasi planet PSR J1719-1438 rekaan tim ilmuwan Universitas Swinburne, Australia

VIVAnews - Tim astronom di Australia mengaku telah menemuka suatu planet eksotis di galaksi bima sakti. Planet itu bagaikan sebuah berlian.

Planet ini, berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi, jauh lebih padat dari yang lain dan sebagian besar terdiri dari karbon. Saking padatnya, tim astronom memperhitungkan bahwa karbon ini sejernih kristal, bahkan tidak jauh beda dengan berlian.

Planet aneh ini mengorbit di sekitar sebuah bintang yang telah mati akibat supernova dan disebut sebagai millisecond pulsar baru atau bernama PSR J1719-1438. Ketua tim peneliti dari Universitas Swinburne di Melbourne, Matthew Bailes, memperkitakan bahwa planet ini memiliki diameter lima kali lipat dari bumi.

"Kami sangat yakin bahwa planet itu memiliki kepadatan 18 kali lipat dari air," kata Bailes, seperti yang dikutip National Geographic, 25 Agustus 2011. "Ini berarti planet itu tidak dibuat dari gas seperti hidrogen dan helium seperti kebanyakan bintang, namun [terbuat] dari elemen-elemen yang lebih berat seperti karbon dan oksigen sehingga jadi mengkristal, mirip sebuah berlian," kata Bailes.

Bailes dan timnya menemukan planet beserta bintang millisecond pulsar itu saat survei pulsar melalui teleskop radio di Observatorium Parkes, Australia. Pulsar merupakan sejenis bintang mati yang memancarkan sinar gelombang radio yang kuat dari sumbunya. Bila sinar-sinar tersebut melintas pandangan dari Bumi ketika bintang berotasi, teleskop radio di Bumi dapat mendeteksi denyut rutin bintang mati itu.  

Tim dari Swinburne telah membuat sketsa atas bentuk planet yang mirip berlian itu. Namun, kepastian apakah planet tersebut benar-benar berlian raksasa masih harus dibuktikan lebih lanjut. Tim astronom optimistis bakal menemukan planet-planet aneh lainnya.

"Dengan makin canggihnya teknologi komputer, kami yakin akan menemukan lagi planet seperti ini," kata Bailes.


Setelit Ke Lima Pluto

Siapa sangka Pluto, si planet kerdil ini punya keluarga besar? Setidaknya sampai dengan tahun 2011 ia memiliki 4 buah satelit pengiring. Yang ternyata terus bertambah…Hari ini, sebuah berita mengejutkan kembali datang dari Pluto. Alan Stern (SWRI)  mengumumkan lewat twitternya @alanstern kalau Pluto memiliki satelit ke-5 yang mengitari dirinya.
Satelit ke-5 Pluto
Pluto dan ke-5 satelit pengiringnya. 

Bulan ke-5 yang mengiring Pluto tersebut berhasil ditemukan menggunakan Teleskop Hubble dan diperkirakan memiliki bentuk yang tidak teratur dengan diameter sekitar 9 – 24 km.  Satelit yang disebut P5 atau S/2012 (134340) 1  mengorbit pada jarak 48000 km dari Pluto dan memiliki orbit lingkaran dengan diameter 93341 km di sekeliling Pluto.
Penemuan ini jelas menambah jumlah anggota keluarga Pluto menjadi lima setelah Charon, Hydra, Nix dan P4.  Penemuan ini tidak hanya menarik untuk tahu bahwa Pluto ternyata punya 5 satelit pengiring melainkan juga jadi perhatian karena obyek sekecil itu bisa memiliki koleksi satelit yang cukup kompleks.
Tahun 2006 menjadi tahun ketika PLuto tidak lagi menempati klasifikasi planet. Ia diklasifikasi ulang ke dalam kelas planet kerdil karena area disekelilingnya belum bersih. Ini ditandai dengan keberadaan obyek-obyek sabuk kuiper di sekelilingnya. Hal ini dikarenakan Pluto tidak memiliki kemampuan untuk mengakresi ataupun melontarkan mereka keluar dari orbitnya seperti halnya planet mayor lainnya.
Tapi, tidak berarti Pluto jadi tidak istimewa. Jika Bumi hanya ditemani sebuah Bulan, Pluto yang awalnya hanya ditemani Charon mulai menunjukkan kalau ia masih punya beberapa pengiring lainnya. Satelit pertama Pluto, Charon ditemukan pada tahun 1978 dalam pengamatan di United States Naval Observatory, Washington, D.C. Puluhan tahun kemudian, di tahun 2006 ketika gonjang ganjing status Pluto sebagai planet dipertanyakan, Nix dan Hydra ditemukan oleh teleskop Hubble.  Di tahun 2011, satelit P4 berhasil ditemukan dalam data Hubble. Dan selang setahun kemudian,P5 juga ditemukan oleh teleskop Hubble dalam 9 set citra yang diambil menggunakan kamera medan lebar 3 milik Hubble. Pengamatan dilakukan pada tanggal 26, 27 dan 29 Juni 2012 serta pengamatan pada tanggal 7 dan 9 Juli 2012.
Penemuan P5 juga memberikan petunjuk tambahan untuk mengungkap pembentukan sistem Pluto dan bagaimana mereka berevolusi.  Diperkirakan semua satelit di Pluto ini terbentuk bersamaan ketika terjadi tabrakan antara Pluto dan obyek besar lainnya di Sabuk Kuiper milyaran tahun yang lalu.
Menurut Harold Weaver dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel, Md, “Keberadaan sedemikian banyak satelit kecil disekeliling Pluto sekaligus memberi informasi kalau masih ada banyak partikel kecil yang tak terlihat sedang mengintai di sistem Pluto”. Tak heran memang kalau masih banyak partikel kecil yang mengintai di sistem Pluto.

New Horizon
Ilustrasi Wahana New Horizon. 

Tahun 2015, wahana New Horizon akan melakukan terbang lintas di Pluto yang jaraknya 4,7 milyar km. Keberadaan P5 jelas menjadi informasi penting bagi para astronom untuk mengemudikan New Horizon saat melakukan terbang lintas. Kalau tidak, keberadaan satelit ini bisa membahayakan wahana New Horizon juga.
New Horizon akan melakukan perjalanan ke Pluto dan ia akan bergerak melintasi planet kerdil ini dalam kecepatan 48200 km per jam. Dengan kecepatan seperti ini tabrakan dengan puing – puing kecil di orbit tentunya akan menghancurkan wahana tersebut. Karena itulah para astronom menggunakan penglihatan Hubble untuk melihat potensi bahaya bagi New Horizon.  Hasil pengamatan Hubble yang melihat keberadaan obyek-obyek kecil disekeliling Pluto akan membantu tim New Horizon untuk merancang rute yang aman bagi perjalanan wahana tersebut.
Tapi ada pertanyaan lain yang juga muncul. Kalau Pluto bukan planet kenapa dia punya banyak satelit pengiring? Apakah keberadaan satelit ke-5 akan membawa Pluto jadi planet lagi?
Sayangnya harapan itu tidak akan tercapai. Pluto akan tetap menjadi planet kerdil dan tentu saja setiap obyek di luar angkasa bisa memiliki pengiring yang mengorbit dirinya. Dan  jika massa Pluto beserta seluruh satelitnya digabungkan, total massanya masih lebih kecil dari Eris dan satelitnya. Bahkan diperkirakan masih akan ada satelit kecil lainnya yang juga bergerak mengelilingi planet kerdil yang satu ini.

Sumber : langitselatan.com


Hubble Menangkap Nafas Terakhir Dari Bintang Yang Sekarat

Teleskop Antariksa Hubble telah menangkap apa yang tampak seperti kornea manusia saat menatap kita dari kosmos, namun penampakan tersebut sesungguhnya adalah salah satu 'napas' terakhir dari bintang jauh.
Cincin di sekitar 'gelembung' inti pembakaran gas meledak dari sebuah bintang sekarat yang sangat jelas terlihat saat intinya mulai terbakar habis.
Bintang Camelopardis mendekati akhir hidupnya - namun nampak begitu jauh yang biasanya muncul sebagai piksel tunggal dalam gambar seukuran ini.
Cerahnya kulit gas yang meletus dari intinya menyebabkan sensor Hubble menangkap gambar ini secara spectactular.
Camelopardalis atau U Cam adalah bintang yang telah mendekati akhir hidupnya. Sebagai bintang rendah bahan bakar, mereka menjadi tidak stabil. Setiap beberapa ribu tahun, U Cam mengeluarkan batuk berbentuk bola gas.
Gas yang dikeluarkan pada letusan terbaru bintang ini jelas terlihat dalam foto sebagai gelembung gas samar di sekitar bintang.
U Cam adalah contoh dari sebuah bintang karbon, jenis bintang langka dengan atmosfer yang kandungan karbonnya melebihi oksigen. Karena gravitasi permukaan yang rendah, biasanya sebanyak setengah dari total massa dari sebuah bintang karbon dapat hilang oleh hempasan angin bintang yang sangat kuat.
Terletak di konstelasi Camelopardalis, dekat Kutub Utara Antariksa, U Cam sendiri adalah jauh lebih kecil dari yang terlihat dalam gambar Hubble.
Bahkan, bintang itu akan dengan mudah menyesuaikan piksel tunggal di tengah gambar. Kecerahannya, cukup memenuhi standar untuk reseptor kamera, sehingga membuat bintang terlihat jauh lebih besar dari sebenarnya.

Kulit lapisan gas, yang kedua jauh lebih besar dan lebih redup dari bintang induknya, sehingga terlihat detail dalam potret Hubble. Fenomena ini sering tidak beraturan dan tidak stabil, tapi lapisan kulit gas yang dikeluarkan U Cam hampir bulat sempurna.
 
Sumber : erabaru.net


Anjing Lahirkan Seekor Kucing

 Seorang pria Korea Selatan mengklaim bahwa anjingnya melahirkan apa yang tampak seperti anak kucing,Yonhap News melaporkan Rabu (18/7).
Jeong Pyong-bong (63) dari Provinsi Jeolla Selatan, mengatakan bahwa anjingnya melahirkan apa yang terlihat seperti anak kucing. Tak hanya bentuk, suaranya pun mirip bayi kucing.
"Sulit dipercaya," kata Jeong. "Orang-orang dari seluruh kota datang setelah mendengar berita itu."
Ia mengatakan, induk anjing tampaknya telah hamil sejak Mei lalu. Sang jantan tak diketahuinya, karena anjing ini dibiarkan bebas.

Namun, para ahli mengatakan, secara teori mustahil bagi seekor anjing untuk melahirkan seekor kucing.
"Jumlah dan sifat kromosom pada anjing dan kucing sama sekali berbeda. Ada kemungkinan bahwa anak anjing itu adalah anjing yang terlihat seperti anak kucing," kata Son Chang-ho dari Fakultas Kedokteran Hewan Chonnam National University, kepada Herald.
Ini bukan pertama kalinya di dunia hewan.
 
Pernyataan serupa tentang anjing melahirkan kucing juga pernah terjadi di China beberapa tahun lalu, sementara enam tahun lalu di Brazil ada yang mengklaim bahwa kucing melahirkan dua ekor anjing.

Sumber : erabaru.net


Sabtu, 26 Mei 2012

Astaga! Chef Ini Memotong Mr. P nya, Memasak dan Menjualnya!

Astaga! Chef Ini Memotong Mr. P nya, Memasak dan Menjualnya!

Jakarta - Mao Sugiyama, seorang chef di Jepang melakukan hal yang tak lazim. Setelah meminta dokter melalukan operasi mengangkat Mr. P nya, iapun memasak dan menyajikan dalam 5 hidangan dan ditawarkan dalam santap malam berharga Rp. 2,4 juta!

Adalah chef muda Mao Sugiyama, 22 tahun yang menjuluki diri sebagai 'asexual' atau orang yang tak berjenis kelamin. Untuk menunjukkan keyakinannya tersebut iapun meminta dokter melakukan operasi mengangkat alat kelamin laki-laki yang dimilikinya.

Sebelum melalkukan operasi iapun menawarkan ide gila melalui Twitternya pada tanggal 8 April lalu:
“(Tolong Retweet) Saya menawarkan alat kelamin saya lengkap (penis, testis dan buah zakar) sebagai hidangan dengan harga 100.000 yen.. Akan disiapkan dan dimakan sesuai permintaan pembeli dengan lokasi yang dipilih”

Seperti dilansir Calorie Lab dan huffingtonpost, di hari operasi (beberapa hari setelah ulang tahun), sang chefpun membagi bagian-bagian kelamin pria menjadi 5 bagian untuk 5 orang pemesan. Bagian-bagian kelamin inipun dibekukan untuk kemudian dimasaknya. Disajikan dengan jamur kancing (champignon) dan peterseli.

Pada tanggal 13 April silam, 5 dari 6 orang yang memesan santapan senilai Rp. 2,3 juta menikmati santap malamnya. Seorang pemesan tidak muncul. Banyak orang tertarik dan ingin tahu akan tindakan nekad dan gila sang chef. Hidangan lain yang diolah sang chef adalah makanan dengan daging buaya.

Berita ini menghebohkan Jepang. Beberapa orang tertarik dan sementara banyak orang mengeluhkan kelakuan chef ini. Namun, pemerintah Jepang tidak dapat melarang acara makan malam ini karena tidak ada undang-undang yang melarang kanibalisme di Jepang.
 
Sumber : http://food.detik.com/


Kamis, 24 Mei 2012

Sejarah Kapal Selam

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.

sejarah kapal selam pertama di dunia ditemukan oleh Seorang penemu dari Nuremberg di Jerman bernama Keyser tahun 1465 dilaporkan sudah merancang sebuah perahu yang dapat menyelam dalam air. Namun yang secara sadar merancang sebuah kapal yang menyelam untuk menghindari musuh adalah seorang inggris yang kreatif, William Bourne.

Pada tahun 1578 dia membuat rencana kapal selam dengan cukup rinci. Dilengkapi dengan tangki-tangki (ballast) yang dapat di isi air dan di kosongkan lagi untuk mengapung. Namun rancangan ini tidak mewujudkan secara nyata, melainkan hanya di tuangkan dalam buku Inventions of Devices. Padahal sistem tanki balas tersebulah yang di kemudian hari menjadi suatu kunci terpenting pada kapal selam.
Sejarah Adanya Kapal Selam Di Dunia
dalam perkembangan sejarah kapal selam di dunia Seorang investor Belanda bernama Cornelius Drebbel, 50 tahun kemudian memberanikan diri mewujudkan sebuah kapal selam yang berbentuk seperti dua perahu yang di susun yang di tutup dengan kulit agar kedap air. Lubang-lubang dayungannya juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak kemasukan air . Drebbel tidak menggunakan sistem ballast kapal, melainkan dengan pemberat biasa seperti besi agar perahunya menyelam.

Pada 1620 ia mendemokan kapal selam di sungai Themes di London, dan konon di situ ia dikabarkan telah memakai pipa dan katup untuk memasukkan udara bersih ke kabin dan mengeluarkan udara kotor. Sehingga ia merupakan perintis pemakaian schnorkel, alat kapal selam modern yang di temukan juga oleh orang Belanda tiga abad kemudian, Adapula orang Prancis, de Son yang membantu membuat kapal selam untuk membantu Belanda dalam perang dengan inggris tahun 1652-54. Kapalnya di buat di Rotterdam, diperkuat dengan tombak-tombak besi di tabrakkan ke kapal musuh. De Son mengkalim kapalnya mampu mengaramkan 100 kapal musuh setiap harinya dan dapat mencapai kepulawan jajahan belanda di Indonesia hanya dalam enam pekan saja, Namun kenyataannya, kapal tersebut tidak mampu bergerak dan hanya menjadi tontonan saja.

Selang 30 tahun kemudian dalam sejarah kapal selam, seseorang pastor Italia Giovanni Alfonso Borelli pada 1680 juga merancang kapal selam yang di gerakkan dengan dayung dan memakai kantung-kantung pengapung dari kulit kambing . Pastor itu merancang kapal karena sebagai ilmuan ia ingin mengamati kehidupan dalam laut dengan kapalnya. Namun rancangan itu tetap tinggal di atas kertas, dan baru mewujud ketika orang inggris, Nethaniel Symons mengkopinya tahun 1747 dan menguji perahunya di S. Themes. Laporan pada masa itu menyebutkan kapal ini mampu bertahan di dalam air selama 45 menit.

Seorang pembuat kapal Inggris lainnya bernama kapalnya Day pada 1773 berhasil menyelamkan kapalnya sedalam 30 kaki. Ia memakai pemberat batu yang dapat di lepas dari dalam kapal. Setahun kemudian ia mencoba lagi di perairan yang lebih dalam, Day bersama awaknya menyelamkan kapal mereka pada kedalaman 132 kaki tanpa memperhitungkan bahaya tekanan air yang makin dalam. Kapal beserta awaknya tidak muncul kepermukaan, dan usaha untuk menolong mereka gagal karena cuaca lalu memburuk. Di duga kapal selam Day tergencet tekanan air, dan ini merupakan kecelakaan fatal pertama sejarah kapal selam.

Dalam perjalanan sejarahnya yang sudah cukup panjang tadi, penggunaan kapal selam dengan tujuan militer untuk menenggelamkan kapal musuh, pertama kali di uji coba pada 1776 oleh seorang pejuang kemerdekaan Amerika, David Bushnel. Lawannya adalah AL Kerjaan Inggris yang paling kuat di dunia. Tatkala Revolusi Amerika dimulai pada tahun itu, Inggris pun dengan kekuatan lautnya memblokade Amerika. Untuk menebus dan melawan blokade itulah Bushnell membuat kapal selam yang dinamainya Turtle.

Kapal selam kecil ini direncanakan untuk menyerang musuh dengan mendekatinya dari dalam air, lalu melekatkan peledak pada tubuh kapal lawan. Dengan memicu pemicu ledak setelah 30 menit bom itu dilekatkan, diharapkan kapal selam kecil itu sudah menghindar cukup jauh apabila musuh mengejarnya.

Pada bulan Agustus 1776, kapal selam yang diawaki Sersan Ezra Lee tersebut di tugaskan untuk menyerang kapal perang Inggris HMS Eagle yang di lengkapi dengan 64 pucuk meriam, yang merupakan kapal bendera Laksamana Earl Howe. Kapal Perang ini bertugas memblokade New York.

Namun Ezra merupakan orang pertama dalam sejarah yang menyerang musuh dengan kapal selam, tidak begitu beruntung. Karena orang inggris keburu mengetahui dan mengejarnya dengan sekoci. Ezra pun melepaskan peledaknya dan bom itu meletus di depan para pengejarnya sehingga Ezra berhasil Lolos.

Dua kali percobaan menyerang dengan kapal selam dilakukan lagi, tetapi gagal semua. Pada perang Inggris lawan Amerika tahun 1812-13, Bushnell mencoba menyerang lagi dengan dengan Turtle yang telah di tingkatkan. Sasaran kali ini frigat inggris HMS Ramillies yang berada di perairan Connecticut. Awak kapal selam ini berhasil merapat di bawah kapal inggris itu dan berusaha melubangi lunasnya untuk menempatkan peledak.

Pada saat ini tahun inggris akan meluncurkan kapal selam terbarunya, Kamis (16/12/10) di Barrow-in-Furness di Cumbria. Kapal selam berbiaya 1,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp22,5 triliun itu diklaim sebagai kapal selam terbesar Inggris di dunia.

Kapal selam bernama Ambush ini memiliki ukuran 50 persen lebih besar dari pendahulunya, Swiftsure dan Trafalgar. Panjangnya lebih kurang 291 kaki, setara dengan panjang lapangan sepak bola. menjadikan kapal selam airbush sebagai kapal selam terbesar di dunia.

Hebatnya, kapal selam terbesar ini mampu mengubah air laut menjadi oksigen dan air tawar sehingga mampu mempertahankan 98 kru-nya tetap hidup. Selain itu, kapal selam ini juga nyaris tak bersuara sehingga tak mudah dideteksi musuh.

Sonar dan radar kapal selam Ambush bisa mendeteksi kapal lain yang berjarak 3.000 nautikal mil (5.556 kilometer). Jadi, jika berada di wilayah laut yang memisahkan Inggris dengan Perancis, kapal selam ini bisa mendeteksi kapal yang berada di New York, AS.

Kapal selam ini tak butuh pengisian ulang bahan bakar dan bisa menyerang menggunakan misilnya hingga sejauh 1.000 mil (1.609 kilometer). Yang terhebat, misi kapal selam biasanya hanya 10 minggu, tetapi secara teori kapal selam ini bisa bertahan di dalam air tanpa perlu muncul ke permukaan seumur hidupnya, 25 tahun.

Ambush nantinya akan membawa 38 misil, yakni misil penjelajah Tomahawk yang punya daya jelajah hingga 1.240 mil (1.996 kilometer). Selain itu, kapal selam ini juga akan dilengkapi dengan torpedo kelas berat untuk menghancurkan kapal dan kapal selam lain.

Mesinnya yang bertenaga nuklir bisa menggerakkan kapal dengan kecepatan hingga 20 knot, memungkinkan kapal menempuh jarak 500 mil (805 kilometer) sehari. Saking besarnya, energi nuklirnya dikatakan bisa menghidupi seluruh kota Southampton.

Ambush akan diluncurkan dan dinamai secara resmi oleh Lady Anne Soar, istri Kepala Panglima Angkatan Laut Sir Trevor Soar. Selanjutnya, kapal selam berukuran 7.400 metrik ton ini akan diujicobakan.

Sekadar diketahui, kapal selam ini bisa membawa 98 kru. Selain itu, Ambush juga dilengkapi gudang yang bisa menyimpan makanan untuk kebutuhan selama tiga bulan, terdiri dari 18.000 sosis dan 4.200 bungkus sereal Weetabix.

Sumber : pandri-16.blogspot.com