Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Rabu, 19 Desember 2012

Sejarah Hallowen

 Stingy Jack / Credit: tulekustuti-holiday.blogspot.com

   Tuhan tidak akan membiarkan Stingy Jack masuk kedalam surga dan Setan(iblis) sudah berjanji tidak akan membuatnya masuk ke dalam neraka, Stingy Jack menjelajahi Bumi dengan sebuah lentera di malam-malam Halloween.

Dari cerita yang banyak kita dengar, Halloween merupakan perayaan yang mencontohkan arti ketakutan, mungkin sejarah tertua dari kisah Halloween dipraktekkan oleh bangsa Celtic dalam sebuah acara yang disebut Samhain. ‘Pumpkin Jack‘ karya Will Hubbell, sebuah buku anak-anak yang menceritakan Stingly Jack, karakter tituler yang dijelaskan dan digambarkan dengan cara yang tidak akan meregangkan imajinasi, menyatakan dirinya yang malas. Jack melakukan tawar menawar dengan setan dan iblis dalam hal makanan, tawar menawar yang membuktikan bahwa Jack orang yang picik.
Sejarah Halloween, Kombinasi Celtic Dan Romawi

Menurut kalender Celtic awal tahun dimulai pada tanggal 1 November, mereka percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober dan 1 November pintu akhirat dibuka, sehingga roh-roh orang mati untuk kembali ke Bumi. Bangsa Celtic merayakan festival besar dan pesta, para imam Celtic druid membangun api unggun besar di mana mereka mengorbankan hewan dan tanaman untuk Dewa-dewa mereka. Setelah segalanya terbakar kemudian api dipadamkan dan para imam Celtic akan mencoba memprediksi masa depan rakyat saat mengenakan kulit binatang. Kemudian mereka akan menyalakan api lagi, karena mereka percaya hal itu akan membawa keamanan selama tahun baru.

Tak lama setelah penyaliban Isa, Kekaisaran Romawi kembali diperluas dan banyak menaklukkan wilayah Celtic. Bangsa Romawi mengkombinasikan Samhain dengan festival mereka, Feralia dan penghormatan Pomona. Feralia adalah sebuah festival di akhir Oktober yang menghormati orang-orang yang tewas. Kemudian festival Pomona yang menghormati Dewi buah dan pohon, apel merupakan simbol Pomona dan mungkin menjelaskan bagaimana tradisi mengapungkan apel dalam festival Halloween.

    Setelah jatuhnya kekaisaran Roma pada tanggal 13 Mei 609, Paus Bonifasius IV mendedikasikan Dewa Yunani dan Romawi untuk menghormati semua martir yang mati. Hari libur ‘Martyrs Day’ dipraktekkan setiap tahun pada hari itu, kemudian Paus Gregorius III memodifikasi hari libur untuk mendedikasikan semua orang kudus dan martir, serta memindahkan hari libur ke tanggal 1 November.

Paus Gregorius III menyebutnya ‘All Saints Day’, beberapa orang menyebutnya ‘All Saints Day All-hallows‘ dari kata bahasa Inggris yang juga bisa disamakan dengan ‘All Saints Day Alholowmesse’. Sebelum All Day Hallows disebut menjadi ‘All Hallows Eve’, beberapa orang sudah menyebutnya Halloween yang lebih terkesan mudah.
Ekspresi Menakutkan Usir Jiwa Jack Di Hari Halloween

Ide Jack-o’-lantern pertama kali terinspirasi dari legenda Irlandia kuno. Konon legenda Stingy Jack adalah seorang pria serakah yang mengundang iblis hanya untuk membeli minuman. Dia berfikir terlalu murah untuk membayar minumannya sendiri, dia meminta iblis berubah menjadi koin. Alih-alih semua itu hanya untuk membeli minuman, dia memasukkan koin ke dalam sakunya yang juga berisi sebuah salib perak (yang bisa menahan iblis kembali merasuki dirinya sendiri).

Jack membiarkan iblis pergi dengan kondisi bahwa sang iblis tidak perlu repot-repot membantu Jack selama setahun penuh. Tahun berikutnya, Jack menipu setan naik keatas pohon untuk memilih buah. Sementara sang setan berada di pohon, Jack mengukir salib di kulit pohon sehingga dia tidak bisa turun ke bawah. Kondisi licik ini membuat iblis berjanji tidak akan mengganggu Jack selama sepuluh tahun lebih, dan Jack membiarkan dia turun dari pohon.

    Legenda mengatakan bahwa tak lama kemudian setelah pertemuan ini, Stingy Jack meninggal. Tuhan tidak akan membiarkan dia masuk kedalam surga dan Setan(iblis) sudah berjanji tidak akan membuatnya masuk ke dalam neraka.

Jack menjelajahi Bumi dengan sebuah lentera untuk memandu jalannya, di Irlandia dan Skotlandia orang-orang membuat interpretasi lentera pada lobak atau kentang. Setiap ekspresi terkesan menakutkan untuk menakut-nakuti jiwa Stingly Jack. Dan hingga hari ini, Jack-O’-lantern mengalami perkembangan dengan membuat wajah menakutkan pada labu Halloween.

Pada abad ke-18 Halloween akhirnya mulai memasuki wilayah-wilayah Amerika. Meskipun perayaan Halloween tidak sesuai lagi dengan keyakinan Protestan yang ketat, festival ini masih dirayakan di wilayah selatan. Orang-orang merayakan panen, memprediksi keberuntungan, bercerita menakutkan, menari dan menyanyi. Pada abad ke-19 trik ini populer karena dibawakan imigran Irlandia, dan orang-orang Amerika mulai menggunakan kostum, mendatangi orang-orang dari pintu ke pintu untuk meminta makanan atau uang.

Asal-usul Halloween sangat ditakuti dalam legenda-legenda ratusan tahun yang lalu, namun Halloween kemudian berubah sedikit demi sedikit menjadi hal yang unik dan mengesampingkan keyakinan. Takhayul Halloween masih ada, dan masih banyak orang-orang yang meyakini bahwa Stingy Jack berkeliaran di tanggal 31 Oktober.


0 komentar:

Posting Komentar