Orang tuanya adalah Hermann Einstein, seorang agen penjualan dan insinyur, dan Pauline Koch. Pada tahun 1880, keluarganya pindah ke Munich, tempat ayah Einstein dan pamannya Jakob mendirikan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie, sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan listrik dengan memanfaatkan arus searah.
Pada tahun 1894, perusahaan Hermann dan Jakob kalah tender dalam proyek memasok kota Munich dengan penerangan listrik, karena perusahaannya tidak memiliki modal untuk mengubah peralatan dari standar arus searah (DC) menjadi standar arus bolak-balik (AC) yang lebih efisien. Kekalahan ini menyebabkan dijualnya pabrik di Munich. Dalam rangka mencari usaha lain, keluarga Einstein pindah ke Italia, pertama ke Milan dan beberapa bulan kemudian pindah ke Pavia. Ketika keluarganya pindah ke Pavia, Einstein, saat itu berusia 15 tahun, tetap tinggal di Munich untuk menyelesaikan sekolahnya di Gimnasium Luitpold. Ayahnya ingin ia mempelajari teknik listrik, tetapi Einstein berselisih dengan pihak sekolah dan membenci metode mengajar guru-gurunya di sekolah. Einstein kelak menulis bahwa semangat belajar dan pemikiran kreatifnya lenyap akibat hafalan pelajaran yang ketat. Pada akhir Desember 1894, Einstein berangkat ke Italia untuk mengunjungi keluarganya di Pavia, setelah sebelumnya berhasil meyakinkan pihak sekolah agar memperbolehkannya libur dengan menggunakan surat dokter. Selama di Italia, Einstein menulis esai pendek berjudul "Investigasi Ether dalam Medan Magnet".
Einstein unggul dalam pelajaran matematika dan fisika sejak dini, meraih nilai matematika lebih tinggi dari teman sekelasnya selama bertahun-tahun. Ketika berusia 12 tahun, Einstein mempelajari sendiri aljabar dan geometri Euklides selama musim panas. Einstein juga berhasil membuktikan sendiri kebenaran teorema Pythagoras saat berusia 12 tahun. Menurut pernyataan guru les keluarga bernama Max Talmud, setelah ia memberikan buku teks geometri kepada Einstein yang berusia 12 tahun, dalam waktu singkat "[Einstein] telah menyelesaikan seluruh soal di buku. Setelah itu ia membenamkan diri mengerjakan soal matematika sulit... Lambungan kegeniusan matematikanya begitu tinggi sehingga saya tidak bisa mengejar." Kecintaannya terhadap geometri dan aljabar membuat anak berusia dua belas tahun tersebut meyakini bahwa alam dapat dipahami melalui "struktur matematika." Einstein mulai mempelajari sendiri kalkulus pada usia 12 tahun, dan ketika berusia 14, ia mengungkapkan bahwa ia telah "menguasai kalkulus integral dan diferensial."
Pada usia 13 tahun, Einstein membaca Kritik atas Nalar Murni karya Kant, dan Kant segera menjadi filsuf favoritnya. Menurut guru lesnya, "saat itu ia masih anak-anak, baru berusia tiga belas tahun, tetapi karya-karya Kant, yang tidak dipahami oleh orang biasa, telah dipahami jelas olehnya."
Selama masa tinggalnya di Kantor Paten, dan di waktu luangnya, ia menghasilkan banyak karyanya yang luar biasa dan pada tahun 1908 ia diangkat sebagai Privatdozent di Berne. Pada tahun 1909 ia menjadi Profesor Luar Biasa di Zurich, pada tahun 1911 menjadi Profesor Fisika Teoritis di Praha, kembali ke Zurich pada tahun berikutnya untuk mengisi jabatan serupa. Pada tahun 1914 ia diangkat sebagai Direktur Institut Fisika Kaiser Wilhelm dan Profesor di Universitas Berlin. Ia menjadi warga negara Jerman pada tahun 1914 dan tetap di Berlin hingga tahun 1933 ketika ia melepaskan kewarganegaraannya karena alasan politik dan beremigrasi ke Amerika untuk mengambil posisi Profesor Fisika Teoritis di Princeton * . Ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada tahun 1940 dan pensiun dari jabatannya pada tahun 1945.
Setelah Perang Dunia II, Einstein menjadi tokoh terkemuka dalam Gerakan Pemerintahan Dunia, ia ditawari jabatan Presiden Negara Israel, yang ia tolak, dan ia bekerja sama dengan Dr. Chaim Weizmann dalam mendirikan Universitas Ibrani Yerusalem.
Einstein selalu tampak memiliki pandangan yang jelas tentang masalah-masalah fisika dan tekad untuk menyelesaikannya. Ia memiliki strategi sendiri dan mampu memvisualisasikan tahapan-tahapan utama dalam perjalanan menuju tujuannya. Ia menganggap pencapaian-pencapaian utamanya hanya sebagai batu loncatan untuk kemajuan berikutnya.
Pada awal karya ilmiahnya, Einstein menyadari kekurangan mekanika Newton dan teori relativitas khususnya bermula dari upaya untuk menyelaraskan hukum mekanika dengan hukum medan elektromagnetik. Ia menangani masalah klasik mekanika statistik dan masalah yang menggabungkannya dengan teori kuantum: hal ini menghasilkan penjelasan tentang gerakan Brown molekul. Ia menyelidiki sifat termal cahaya dengan kerapatan radiasi rendah dan pengamatannya meletakkan dasar teori foton cahaya.
Pada masa-masa awalnya di Berlin, Einstein berpendapat bahwa penafsiran yang benar terhadap teori relativitas khusus juga harus menghasilkan teori gravitasi dan pada tahun 1916 ia menerbitkan makalahnya tentang teori relativitas umum. Selama masa ini ia juga berkontribusi pada masalah teori radiasi dan mekanika statistik.
Pada tahun 1920-an, Einstein memulai pembangunan teori medan terpadu, meskipun ia terus mengerjakan interpretasi probabilistik teori kuantum, dan ia terus mengerjakan pekerjaan ini di Amerika. Ia berkontribusi pada mekanika statistik melalui pengembangan teori kuantum gas monoatomik dan ia juga telah menyelesaikan pekerjaan berharga terkait probabilitas transisi atom dan kosmologi relativistik.
Setelah pensiun, ia terus berupaya menyatukan konsep-konsep dasar fisika, mengambil pendekatan yang berlawanan, geometrisasi, dengan mayoritas fisikawan.
Penelitian Einstein, tentu saja, tercatat dengan baik dan karya-karyanya yang lebih penting meliputi Special Theory of Relativity (1905), Relativity (terjemahan bahasa Inggris, 1920 dan 1950), General Theory of Relativity (1916), Investigations on Theory of Brownian Movement (1926), dan The Evolution of Physics (1938). Di antara karya-karyanya yang non-ilmiah, About Zionism (1930), Why War? (1933), My Philosophy (1934), dan Out of My Later Years (1950) mungkin merupakan yang paling penting.
Albert Einstein menerima gelar doktor kehormatan dalam bidang sains, kedokteran, dan filsafat dari banyak universitas di Eropa dan Amerika. Selama tahun 1920-an, ia mengajar di Eropa, Amerika, dan Timur Jauh, dan ia dianugerahi Beasiswa atau Keanggotaan dari semua akademi sains terkemuka di seluruh dunia. Ia memperoleh banyak penghargaan sebagai pengakuan atas karyanya, termasuk Medali Copley dari Royal Society of London pada tahun 1925, dan Medali Franklin dari Franklin Institute pada tahun 1935.
Berkat bakat Einstein, ia banyak menghabiskan waktu dalam kesendirian intelektual dan, untuk relaksasi, musik memainkan peran penting dalam hidupnya. Ia menikahi Mileva Maric pada tahun 1903 dan mereka memiliki seorang putri dan dua putra; pernikahan mereka berakhir pada tahun 1919 dan pada tahun yang sama ia menikahi sepupunya, Elsa Löwenthal, yang meninggal pada tahun 1936. Ia meninggal pada tanggal 18 April 1955 di Princeton, New Jersey.
0 komentar:
Posting Komentar