NAMANYA sebagai ilmuwan sering terlupakan.
Ketenarannya kalah oleh nama-nama besar sekelas Thomas Alfa Edison,
Michael Faraday, dan Guglielmo Marconi. Ironis sekali, kebanyakan orang
mengenal namanya dari satuan induksi magnet, yaitu Tesla.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa Nikola Tesla
adalah ilmuwan genius terbesar abad modern karena kontribusinya yang
begitu besar bagi umat manusia. Siapa yang tak kenal dengan transmisi
listrik bolak-balik, radio, dan sinar-x yang kini tak terpisahkan dalam
kehidupan manusia, itulah sebagian dari hasil karya Nikola Tesla.
Akan tetapi, mengapa ilmuwan segenius Nikola Tesla
kurang begitu dikenal? Mungkinkah hal ini disengaja karena kalangan
tertentu memiliki kepentingan terhadap penemuan-penemuan Tesla? Ataukah,
ada pihak-pihak tertentu yang tak menginginkan khalayak akrab dengan
yang namanya energi gratis, teknik pengendalian cuaca, transmisi listrik
tanpa kabel, atau senjata “sinar mematikan”? Memang banyak intrik dan
kontroversi di seputar ilmuwan eksentrik ini.
Nikola Tesla lahir 9 Juli 1856 di desa kecil Smiljan,
Kerajaan Austria (sekarang Kroasia). Sejak usia dini ia menunjukkan
minatnya pada matematika, mekanika, dan fisika. Pada usia sembilan belas
tahun, Tesla muda masuk Universitas Teknologi Graz, Austria, di sini ia
banyak mempelajari penggunaan arus listrik bolak-balik (AC), dan
tertarik untuk lebih mengefisienkan motor listrik arus searah (DC) yang
ada pada saat itu.
Pada 1882 Tesla bekerja pada Continental Edison
Company, sebagai insinyur perancang alat-alat listrik hasil temuan
Thomas Alfa Edison. Selama di Paris ini, ia berhasil membuat konsep
motor induksi dan mulai mengembangkan berbagai alat yang menggunakan
medan magnet berputar, dan mendapat hak patennya pada 1888.
Tesla kemudian hijrah ke New York, Amerika Serikat
(AS) pada 6 Juni 1884 untuk bekerja secara langsung dengan Thomas Alfa
Edison, dan membantu memecahkan berbagai masalah yang sulit, di
perusahaan Edison ini Tesla sempat merancang 24 jenis dinamo. Sayangnya,
kedua ilmuwan ini tak pernah cocok satu sama lain, keduanya sering
terlibat dalam debat masalah AC dan DC. Tesla membela paham AC,
sementara Edison sangat menyukai DC.
Oleh karena itu, pada 1886 Tesla kemudian mendirikan
perusahaannya sendiri. Dalam waktu singkat ia dapat membuktikan, arus
listrik bolak-balik miliknya jauh lebih hebat dibandingkan dengan
listrik arus searah Edison. Kurang dari setahun, insinyur listrik
brilian ini dapat mematenkan tiga hasil penemuannya, khusus dalam bidang
teknik listrik dan radio jumlah penemuannya lebih banyak lagi, hingga
tujuh ratus hak paten. Tidaklah berlebihan bila ilmuwan Inggris, Lord
Kelvin pernah mengatakan “kontribusi Tesla di bidang kelistrikan
melampaui yang dilakukan orang lain.”
Dialah yang pertama meneliti sinar katoda, sinar-x,
radiasi ultraviolet, dan efek terapinya. Tesla pula yang membuat
rancangan tabung lampu fluorescent dan sinar laser. Kumparan Tesla
adalah salah satu hasil temuan yang mengabadikan namanya.
Kerja sama Nikola Tesla dengan George Westinghouse,
seorang insinyur dan wirausahawan terkenal merupakan tonggak penting
dalam perlistrikan dunia, pasalnya pada 1895 mereka membangun pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) pertama di dunia yang memanfaatkan air terjun
Niagara, inilah kemenangan final generator listrik AC polyphase buatan
Tesla yang mampu mentransmisikan listrik jarak jauh, sejak itu listrik
punmenerangi dunia.
Tahun 1912, Tesla dinominasikan untuk hadiah Nobel di
bidang ilmu fisika, tetapi ia menolaknya, ia lebih berhak memperolehnya
pada 1909 atas Nobel yang dianugerahkan pada Marconi karena pada 1898
ia telah mendemonstrasikan perahu radio kontrolnya, Tesla menganggap
dirinya dan bukan Marconi yang menemukan sirkuit pencari gelombang yang
menjadi dasar radio. Keberatan Tesla akhirnya dikabulkan pengadilan
tinggi AS tepat di tahun kematiannya.
Selain dikenal sebagai ilmuwan genius yang eksentrik,
gagasan Tesla juga bisa begitu “liar” bahkan gila. Misalnya, ada
desas-desus bahwa Tesla telah menemukan senjata sinar mematikan (death
ray) yang memiliki kekuatan dan ketepatan yang belum pernah ada
sebelumnya.
Dugaan penemuan sinar maut ini terkuak dari
pernyataan Tesla di akhir hayatnya, “penemuanku bisa menghancurkan apa
pun, manusia atau mesin yang ada dalam radius 320 km.” Tak lama setelah
ia meninggal dunia, 7 Januari 1943, beberapa agen FBI sempat
mengobrak-abrik kamar pribadinya dan mengambil semua dokumen yang diduga
berisi rancangan senjata rahasia tersebut.
Tidak ada yang tahu pasti seberapa banyak hasil
penemuan Nikola Tesla, selain karena beberapa karyanya musnah dalam
serangkaian kecelakaan, juga karena raib secara tiba-tiba atau lebih
tepatnya “diamankan”. Salah satu karyanya yang terbilang rahasia adalah
“mesin gempa bumi”. Dalam buku “Nikola Tesla’s Earthquake Machine”
karangan Dale Pond dan Walter Baumgartner, Nikola Tesla mengakui bahwa
gempa bumi di dekat laboratoriumnya di New York yang terjadi pada tahun
1898 adalah hasil eksperimen mesin buatannya
1 komentar:
Wah,... ilmuwan idola gw tuh,... makasih artikelnya !
Posting Komentar